Terjadinya
degradasi hutan didaerah Aliran Sungai terutama dibagian hulu telah menimbulkan
berbagai dampak negative seperti, terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor
dan sebagainya.
Akar
penyebabnya antara lain diawali oleh kurangnya pemahaman dan atau kepedulian
berbagai pihak terhadap fungsi hutan dan penerimaan manfaat oleh masyarakat
setempat sehingga tidak mampu membangkitkan rasa tanggung jawab dan tindakan
untuk kelestarian hutan.
Untuk
menanggulangi hal tersebut. Perlu dilakukan upaya pemilihan dan peningkatan
kemampuan fungsi hutan, khususnya dikawasan hutan lindungan dan hutan produksi,
dengan melibatkan para pihak secara terpadu, transparent dalam satu gerakan
nasional.
Upaya
rehabilitasi hutan (reboisasi) dilakukan secara vegetative (kegiatan tanam
menanam) dengan menggunakan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan,
lahan serta kondisi agroklimat setempat.
Berkaitan
dengan hal tersebut dan untuk kesamaan persepsi para pihak terkait, perlu
disiapkan pedoman pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung
dan hutan produksi dalam rangka gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan.
Reboisasi (bahasa Inggris:
reforestation) ialah penanaman
kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi ini berguna untuk
dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan cara menyerap polusi serta
debu dari udara,kemudian membangun kembali habitat serta ekosistem alam, juga
mencegah pemanasan global dengan cara menangkap karbon dioksida dari udara, dan
juga dapat dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).
Penghijauan
adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan
hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya
jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat
teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak.
Tujuan
penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan
kembali kesuburannya. Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan
yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya
pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan yang dilakukan pada area di
luar kawasan hutan.
1. untuk membangu usaha ekonomi yaitu
pembangunan diarahakan pada pola hutan industry atau hutan tanaman industry
yang diharapkan dapat menyuplai bahan baku industry perkayuan yang dibangun
dekat lokasi pembangunan hutan yang bersangkutan.
2. Untuk memperbaiki kondisi hidro-orologi suatu
wilayah yaitu penanaman pohon bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir,
erosi, tanah longsor, serta melestarikan sumber daya air.
3. Untuk memperbaiki dan mempertahankan
kesuburan tanah yaitu dalam rangka pengembalian unsur hara ke tempat tumbuh
secara baik dari produk serasah hutan, serta tajuk pohon yang selalu hijau
disertai produk seresah yang banyak membuat tanah hutan tidak mudah rusak
akibat kekuatan proses hidrologi dalam hutan.
4. Untuk menjaga kelestarian suatu
jenis pohon yaitu merencanakan dengan baik dalam rangka menjaga kelestarian
suatu jenis pohon yang termasuk lanka atau terancam punah. Hal itu dikarenakan
pengadaan bahan tanaman untuk pengembangan jenis langka pada umumnya mengalami
kesulitan.
Fungsi Reboisasi
·
Penghasil Kayu Bangunan
Dihutan tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan
kayu dengan berbagai kualitas dan ukuran yang dapat digunakan untuk bahan
bangunan.
·
Cadangan Karbon
·
Habitat Bagi Fauna
Konversi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan
lainnya akan menurunkan populasi flora dan fauna yang sensitif.
·
Lahan
Hutan menempati ruang dalam bumi yang terdiri
dari komponen tanah, hidrologi, udara atau atmosfer, iklim yang dinamakan
lahan.
Cara Melakukan Reboisasi
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya
reboisasi:
· Persiapan, meliputi
penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan
tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari
konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana
penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit,
kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
· Membuat lubang untuk
tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
·
Bibit tanaman harus
dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat
penampung sementara.
· Bibit tanaman dilepas
dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah
dibuat serta diberi pupuk.
·
Melaksanakan
pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan
yang mudah terbakar.
· Melaksanakan pengawasan
secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat
diambil tindakan yang tepat.
·
Meningkatan partisipasi
masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan
penyuluhan.
Cara Melakukan Penghijauan
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya
penghijauan.
·
Upaya penghijauan dapat
dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah. Kita dapat
memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya
tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras.
Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti
kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam
tanaman yang serupa.
·
Penanaman tumbuhan hijau
yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini
yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung hidup) serta tanaman obat
(apotek hidup).
Dengan mengembangkan kebun mini di halaman
rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga
menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
·
Teknik penanaman
hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila lahan yang kita
punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau.
·
Teknik penanaman
hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan
benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh
tumbuhan hijau.
·
Penghijauan di
lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan
segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa.
Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus
diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli
terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan
pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah.
·
Pembuatan taman kota
serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan, tentunya dengan
partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga dapat
mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi
masyarakat.
·
Disiplin membuang sampah
pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita
tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah
maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap.
Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam
masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan,
tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.
Peranan Manusia Terhadap Lingkungan
Ada beberapa peranan manusia terhadap lingkungan, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk
yang paling dominan secara ekologi artinya manusia mempunyai pengaruh yang
besar terhadap lingkungan tempat hidupnya dan organisme lainnya.
2. Manusia sebagai makhluk
pembuat alat artinya manusia dalam melakukan aktivitasnya membutuhkan alat
bantu untuk mempermudah kerja mereka.
3. Manusia sebagai makhluk
perampok artinya manusia sebagai makhluk yang omnivora (pemakan segala) akan
memakan makanan yang menjadi makanan makhluk hidup lain baik yang bersifat
karnivora maupun makhluk herbivora.
4. Manusia sebagai makhluk
penyebab evolusi artinya sebagai contoh tanaman anggrek yang sebelumnya dapat
tumbuh liar tanpa perlu disiram dan dipupuk, sekarang setelah dijadikan manusia
sebagai tanaman hias tidak akan bisa tumbuh subur jika tidak disiram dan dipupuk.
5. Manusia sebagai makhluk
pengotor Kotoran hewan dan tumbuhan dapat hancur secara alami, sedangkan
manusia ada yang mampu terurai di alam secara alami ada yang tidak, hal ini
merupakan penyebab kotornya ekosistem.
Dampak Kerusakan Alam
Terdapat dua faktor dampak kerusakan alam, yaitu:
1.
Penebangan hutan secara
liar (penggundulan hutan).
2.
Perburuan liar.
3.
Merusak hutan bakau.
4.
Penimbunan rawa-rawa
untuk pemukiman.
5.
Pembuangan sampah di
sembarang tempat.
6.
Bangunan liar di daerah
aliran sungai (DAS).