Senin, 30 Maret 2020

Gerakan Penanaman Pohon


Terjadinya degradasi hutan didaerah Aliran Sungai terutama dibagian hulu telah menimbulkan berbagai dampak negative seperti, terjadinya banjir, kekeringan, tanah longsor dan sebagainya.
Akar penyebabnya antara lain diawali oleh kurangnya pemahaman dan atau kepedulian berbagai pihak terhadap fungsi hutan dan penerimaan manfaat oleh masyarakat setempat sehingga tidak mampu membangkitkan rasa tanggung jawab dan tindakan untuk kelestarian hutan.
Untuk menanggulangi hal tersebut. Perlu dilakukan upaya pemilihan dan peningkatan kemampuan fungsi hutan, khususnya dikawasan hutan lindungan dan hutan produksi, dengan melibatkan para pihak secara terpadu, transparent dalam satu gerakan nasional.

Upaya rehabilitasi hutan (reboisasi) dilakukan secara vegetative (kegiatan tanam menanam) dengan menggunakan jenis tanaman yang sesuai dengan fungsi hutan, lahan serta kondisi agroklimat setempat.
Berkaitan dengan hal tersebut dan untuk kesamaan persepsi para pihak terkait, perlu disiapkan pedoman pembuatan tanaman reboisasi hutan lindung dan hutan produksi dalam rangka gerakan nasional rehabilitasi hutan dan lahan.
Reboisasi (bahasa Inggris: reforestation) ialah penanaman kembali hutan yang telah ditebang (tandus, gundul). Reboisasi ini berguna untuk dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dengan cara menyerap polusi serta debu dari udara,kemudian membangun kembali habitat serta ekosistem alam, juga mencegah pemanasan global dengan cara menangkap karbon dioksida dari udara, dan juga dapat dimanfaatkan hasilnya (terutama kayu).
Penghijauan adalah kegiatan penanaman pada lahan kosong di luar kawasan hutan, terutama pada tanah milik rakyat dengan tumbuhan keras, misalnya jenis-jenis pohon hutan, pohon buah, tumbuhan perkebunan, tumbuhan penguat teras, tumbuhan pupuk hijau, dan rumput pakan ternak.

Tujuan penanaman agar lahan tersebut dapat dipulihkan, dipertahankan, dan ditingkatkan kembali kesuburannya. Upaya yang termasuk dalam rangkaian kegiatan penghijauan yang sudah disebutkan berupa pembuatan bangunan pencegah erosi tanah, misalnya pembuatan sengkedan (terassering) dan bendungan yang dilakukan pada area di luar kawasan hutan.
1. untuk membangu usaha ekonomi yaitu pembangunan diarahakan pada pola hutan industry atau hutan tanaman industry yang diharapkan dapat menyuplai bahan baku industry perkayuan yang dibangun dekat lokasi pembangunan hutan yang bersangkutan.
2. Untuk memperbaiki kondisi hidro-orologi suatu wilayah yaitu penanaman pohon bertujuan untuk mencegah terjadinya banjir, erosi, tanah longsor, serta melestarikan sumber daya air.
3. Untuk memperbaiki dan mempertahankan kesuburan tanah yaitu dalam rangka pengembalian unsur hara ke tempat tumbuh secara baik dari produk serasah hutan, serta tajuk pohon yang selalu hijau disertai produk seresah yang banyak membuat tanah hutan tidak mudah rusak akibat kekuatan proses hidrologi dalam hutan.
4. Untuk menjaga kelestarian suatu jenis pohon yaitu merencanakan dengan baik dalam rangka menjaga kelestarian suatu jenis pohon yang termasuk lanka atau terancam punah. Hal itu dikarenakan pengadaan bahan tanaman untuk pengembangan jenis langka pada umumnya mengalami kesulitan.
Fungsi Reboisasi
·                Penghasil Kayu Bangunan
Dihutan tumbuhan beraneka spesies pohon yang menghasilkan kayu dengan  berbagai kualitas dan ukuran yang dapat digunakan untuk bahan bangunan.

·                Cadangan Karbon

Salah  satu fungsii hutan yang penting adalah sebagai cadangan karbon  dialam karna karbon disimpan dalam bentuk biomassa vegetasinya.
·                Habitat Bagi Fauna
Konversi hutan menjadi bentuk penggunaan lahan lainnya akan menurunkan populasi flora dan fauna yang sensitif.
·                Lahan
Hutan menempati ruang dalam bumi yang terdiri dari komponen tanah, hidrologi, udara atau atmosfer, iklim yang dinamakan lahan.
Cara Melakukan Reboisasi
Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya reboisasi:
·            Persiapan, meliputi penentuan lokasi sasaran reboisasi, penyiapan organisasi pelaksana, penyusunan tata waktu kegiatan dan pembagian kerja, membersihkan area reboisasi dari konflik agar penanaman dapat berjalan lancar melalui sosialisasi rencana penanaman, menyiapkan bahan dan alat pengukuran (GPS/alat ukur theodolit, kompas, altimeter dan lain-lain) serta menentukan pola tanam.
·        Membuat lubang untuk tanaman sesuai pola tanam dan menyiapkan pupuk dasar.
·                Bibit tanaman harus dalam keadaan sehat dan memenuhi standar dan terlebih dahulu ditanam di tempat penampung sementara.
·             Bibit tanaman dilepas dari tempat penampung sementara kemudian dipindahkan ke lubang yang telah dibuat serta diberi pupuk.
·                Melaksanakan pemeliharaan tanaman yang intensif untuk membersihkan area tanaman dari bahan yang mudah terbakar.
·          Melaksanakan pengawasan secara periodik untuk mendeteksi bahaya kebakaran secara dini agar dapat diambil tindakan yang tepat.
·                Meningkatan partisipasi masyarakat dalam pengamanan hutan antara lain melalui kegiatan penerangan dan penyuluhan.

Cara Melakukan Penghijauan

Berikut ini adalah beberapa langkah dalam mewujudkan upaya penghijauan.
·                 Upaya penghijauan dapat dimulai dari lingkungan sekitar kita seperti halaman rumah. Kita dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami dengan tumbuhan hijau, misalnya tanaman hias, tanaman obat dan tanaman berkulit keras.
Lahan di sekitar tempat tinggal kita seperti kompleks perumahan juga dapat kita manfaatkan untuk penghijauan dengan menanam tanaman yang serupa.
·                 Penanaman tumbuhan hijau yang bermanfaat di halaman rumah dapat kita dikembangkan menjadi kebun mini yang terdiri dari tanaman sayur dan buah (warung hidup) serta tanaman obat (apotek hidup).
Dengan mengembangkan kebun mini di halaman rumah, kita dapat menghemat pengeluaran anggaran rumah tangga sehingga menjauhkan kita dari sifat konsumtif.
·                 Teknik penanaman hidroponik dapat menjadi solusi penghijauan selanjutnya apabila lahan yang kita punya tidak cukup memadai untuk ditanami tumbuhan hijau.
·                 Teknik penanaman hidroponik adalah teknik menanam tanpa menggunakan tanah, melainkan menggunakan benda lain seperti sabut kelapa yang diberi unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan hijau.
·                 Penghijauan di lingkungan sekolah juga sangat dibutuhkan. Kondisi udara yang sejuk, nyaman dan segar di lingkungan sekolah dapat mengoptimalkan proses belajar mengajar siswa.
Penerapan penghijauan lingkungan sekitar harus diterapkan kepada siswa sejak dini demi terwujudnya generasi yang peduli terhadap lingkungan. Sekolah adalah tempat yang tepat untuk menerapkan pentingnya penghijauan kepada siswa selain di rumah.
·                 Pembuatan taman kota serta hutan kota dapat mengoptimalkan upaya penghijauan, tentunya dengan partisipasi masyarakat. Keberadaan taman kota serta hutan kota juga dapat mengurangi tingkat polusi udara serta dapat menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat.
·                 Disiplin membuang sampah pada tempatnya dapat mendukung upaya penghijauan. Lingkungan yang telah kita tanami oleh tumbuh-tumbuhan hijau tentunya tidak boleh tercemari oleh limbah maupun sampah, karena dapat menimbulkan pemandangan yang tidak sedap.
Kepedulian masyarakat sangat dibutuhkan dalam masalah ini. Apabila masyarakat dengan sadar tidak membuang sampah sembarangan, tentu dampak positifnya juga dirasakan oleh masyarakat itu sendiri.

Peranan Manusia Terhadap Lingkungan
Ada beberapa peranan manusia terhadap lingkungan, yaitu:
1. Manusia sebagai makhluk yang paling dominan secara ekologi artinya manusia mempunyai pengaruh yang besar terhadap lingkungan tempat hidupnya dan organisme lainnya.
2. Manusia sebagai makhluk pembuat alat artinya manusia dalam melakukan aktivitasnya membutuhkan alat bantu untuk mempermudah kerja mereka.
3.  Manusia sebagai makhluk perampok artinya manusia sebagai makhluk yang omnivora (pemakan segala) akan memakan makanan yang menjadi makanan makhluk hidup lain baik yang bersifat karnivora maupun makhluk herbivora.
4.  Manusia sebagai makhluk penyebab evolusi artinya sebagai contoh tanaman anggrek yang sebelumnya dapat tumbuh liar tanpa perlu disiram dan dipupuk, sekarang setelah dijadikan manusia sebagai tanaman hias tidak akan bisa tumbuh subur jika tidak disiram dan dipupuk.
5. Manusia sebagai makhluk pengotor Kotoran hewan dan tumbuhan dapat hancur secara alami, sedangkan manusia ada yang mampu terurai di alam secara alami ada yang tidak, hal ini merupakan penyebab kotornya ekosistem.
Dampak Kerusakan Alam
Terdapat dua faktor dampak kerusakan alam, yaitu:
1.              Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
2.              Perburuan liar.
3.              Merusak hutan bakau.
4.              Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
5.              Pembuangan sampah di sembarang tempat.
6.              Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).