Jumat, 24 Januari 2020

Penanaman


Penanaman adalah cara kita menanam. Cara menanam ini dipengaruhi oleh bahan tanam yang kita gunakan. Misal, jika kita memakai bahan tanam benih (biji), maka teknik yang kita gunakan bisa “tanam langsung”, sementara jika bahan tanam yang digunakan adalah bibit, atau tanaman yang sudah cukup besar, maka cara yang digunakan biasa disebut “pindah tanam”.
Menanam secara langsung sering diartikan sebagai menyemai, meski pada dasarnya kita memang menyemai benih tanaman. Namun, harus digarisbawahi perbedaan antara menyemai dan tanam langsung. Menyemai membutuhkan persemaian, yaitu areal khusus menyemai dengan media semai yang tersendiri pula. Menyemai disertakan dengan proses pindah tanam saat benih tanaman sudah berkecambah dan tumbuh. Sementara tanam langsung tidak membutuhkan areal semai, atau areal khusus. Tanam langsung adalah proses “menyemai” benih (biji) langsung ke media dan wadah tanam atau lahan, bisa langsung di tanah, atau di pot atau polibeg. Tanam langsung tidak diikuti proses pindah tanam, karena tanaman sudah berada pada tempat dan pola yang tepat. Areal tanam langsung umumnya lahan atau wadah tanam yang cukup luas untuk tanaman tersebut, yang mampu menopang tanaman dan memberikan ruang yang leluasa untuk akar tumbuh dan berkembang.
Hal utama yang harus dipahami tentang “Penanaman” adalah cara kita menanam; menanam benih secara langsung atau pindah tanam bibit. Saat menanam benih secara langsung, hal-hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana ketahanan benih tersebut. Umumnya, benih yang ditanam langsung adalah benih yang daya hidupnya tinggi, dan ukurannya sedang hingga besar. Daya hidup tinggi yang dimaksud adalah tanaman yang mudah dan cepat tumbuh. Umumnya, tanaman-tanaman yang dapat tumbuh 2-7 hari setelah semai/tanam. Ukuran benih yang besar juga memudahkan kita untuk mendeteksi benih ketika gagal tumbuh. Jika ukuranya kecil atau halus, kita akan kesulitan mendeteksi karena ada kemungkinan benih terbawa air.
 Contoh benih yang bisa ditanam langsung berdasarkan daya tumbuhnya adalah kangkung dan bayam. Dua jenis sayuran ini memiliki daya tumbuh yang cukup tinggi, sekitar 1-2 hari setelah tanam. Sementara contoh benih yang bisa ditanam langsung berdasarkan ukuranya antara lain terong, cabai, tomat, kacang, timun, pare, labu, okra, telang, jagung, bunga kenop, suri, atau binahong.

Penanaman pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global dengan kemampuan pohon  dalam menyerap emisi karbon yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global
1.      Manfaat estetis (keindahan), pohon memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan tersendiri. Oleh   karena itu, apabila di susun secara berkelompok dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa di imbangi dengan pohon, akan terasa gersang, sebaliknya apa bila di sekitarnya di tanami pohon serta di tata dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2.      Manfaat Orologis,  akar pohon dan tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau pengikisan tanah
3.      Manfaat Hidrologis,  dalam hal ini di maksudkan bahwa tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah resapan/persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan makhluk lainnya
4.      Manfaat Klimatologis,  dengan banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat besar artinya.
5.      Manfaat Edaphis,  ini manfaat dalam kaitan tempat hidup binatang. Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa akan hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
6.      Manfaat Ekologis,  lingkungan yang baik adalah seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat memberikan keseimbangan lingkungan.
7.      Manfaat Protektif,  manfaat protektif adalah manfaat karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.
8.      Manfaat Hygienis, adalah sudah menjadi sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat berguna bagi kehidupan manusia.

Teknik Penanaman
1)      Penentuan Pola Tanaman
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan berkisar antara 20-40 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang bersangkutan.Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.Jarak Tanam menentukan populasi tanaman & kebutuhan benih/ha.
1)      Pembuatan Lubang Tanam
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan pembajakan, penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5 cm. Sedangkan jarak jarak antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat 50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm.
2)      Cara Penanaman
Sistem penanaman yang biasa dilakukan adalah:
a)      Sistem tanaman tunggal
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya.Kedelai yang ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air, seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan hama dan penyakit
Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm; 20
35 cm atau 20 x 40 cm.
a)      Sistem tanaman campuran
Dengan sistem ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Umur tanaman tidak jauh berbeda.
2.       Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat mengalahkan tanaman yang liar.
3.       Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.
4.       Kedua tanaman merupakan tanaman palawija, misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung, kedelai dengan ketela pohon.
5.      Sistem tanaman tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan pada tanah yang mendapat pengairan terus menerus sepanjang waktu, misalnya tanah sawah yang memiliki irigasi teknis.Untuk mendapatkan kedelai yang bermutu baik, biasanya kedelai ditanam bersamaan.
3)      Waktu Tanam
Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar tanaman yang masih muda tidak terkena banjir atau kekeringan. Karena umur kedelai menurut varietas yang dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka sebaiknya kedelai ditanam menjelang akhir musim penghujan, yakni saat tanah agak kering tetapi masih mengandung cukup air.
Waktu tanam yang tepat pada masing-masing daerah sangat berbeda. Sebagai pedoman: bila ditanam di tanah tegalan, waktu tanam terbaik adalah permulaan musim penghujan. Bila ditanam di tanah sawah, waktu tanam paling tepat adalah menjelang akhir musim penghujan.Di lahan sawah dengan irigasi, kedelai dapat ditanam pada awal sampai pertengahan musim kemarau.