Penanaman adalah cara kita menanam. Cara menanam ini dipengaruhi
oleh bahan tanam yang kita gunakan. Misal, jika kita memakai bahan tanam benih
(biji), maka teknik yang kita gunakan bisa “tanam langsung”, sementara jika
bahan tanam yang digunakan adalah bibit, atau tanaman yang sudah cukup besar,
maka cara yang digunakan biasa disebut “pindah tanam”.
Menanam secara
langsung sering diartikan sebagai menyemai, meski pada dasarnya kita memang
menyemai benih tanaman. Namun, harus digarisbawahi perbedaan antara menyemai dan
tanam langsung. Menyemai membutuhkan persemaian, yaitu areal khusus menyemai
dengan media semai yang tersendiri pula. Menyemai disertakan dengan proses
pindah tanam saat benih tanaman sudah berkecambah dan tumbuh. Sementara tanam
langsung tidak membutuhkan areal semai, atau areal khusus. Tanam langsung
adalah proses “menyemai” benih (biji) langsung ke media dan wadah tanam atau
lahan, bisa langsung di tanah, atau di pot atau polibeg. Tanam langsung tidak
diikuti proses pindah tanam, karena tanaman sudah berada pada tempat dan pola
yang tepat. Areal tanam langsung umumnya lahan atau wadah tanam yang cukup luas
untuk tanaman tersebut, yang mampu menopang tanaman dan memberikan ruang yang
leluasa untuk akar tumbuh dan berkembang.
Hal utama yang harus
dipahami tentang “Penanaman” adalah
cara kita menanam; menanam benih secara langsung atau pindah tanam bibit. Saat menanam benih secara langsung, hal-hal yang
harus diperhatikan adalah bagaimana ketahanan benih tersebut. Umumnya, benih
yang ditanam langsung adalah benih yang daya hidupnya tinggi, dan ukurannya
sedang hingga besar. Daya hidup tinggi yang dimaksud adalah tanaman yang mudah
dan cepat tumbuh. Umumnya, tanaman-tanaman yang dapat tumbuh 2-7 hari setelah
semai/tanam. Ukuran benih yang besar juga memudahkan kita untuk mendeteksi
benih ketika gagal tumbuh. Jika ukuranya kecil atau halus, kita akan kesulitan
mendeteksi karena ada kemungkinan benih terbawa air.
Contoh benih yang
bisa ditanam langsung berdasarkan daya tumbuhnya adalah kangkung dan bayam. Dua
jenis sayuran ini memiliki daya tumbuh yang cukup tinggi, sekitar 1-2 hari
setelah tanam. Sementara contoh benih yang bisa ditanam langsung berdasarkan
ukuranya antara lain terong, cabai, tomat, kacang, timun, pare, labu, okra,
telang, jagung, bunga kenop, suri, atau binahong.
Penanaman pohon dapat mengurangi dampak pemanasan global
dengan kemampuan pohon dalam menyerap
emisi karbon yang merupakan penyebab terjadinya pemanasan global
1. Manfaat estetis (keindahan), pohon
memiliki beberapa bentuk tajuk yang khas, sehingga menciptakan keindahan
tersendiri. Oleh karena itu, apabila di susun secara berkelompok
dengan jenis yang sama pada masing-masing kelompok dapat menciptakan keindahan
atau suasana yang nyaman. Struktur bangunan tanpa di imbangi dengan pohon, akan
terasa gersang, sebaliknya apa bila di sekitarnya di tanami pohon serta di tata
dengan baik akan nampak hijau dan asri.
2. Manfaat Orologis, akar pohon dan
tanah merupakan satu kesatuan yang kuat, sehingga mampu mencegah erosi atau
pengikisan tanah
3. Manfaat Hidrologis, dalam hal ini
di maksudkan bahwa tanaman pada dasarnya akan menyerap air hujan. Dengan
demikian, banyaknya kelompok pohon-pohon akan menjadikan daerah sebagai daerah
resapan/persediaan air tanah yang dapat memenuhi kehidupan bagi manusia dan
makhluk lainnya
4. Manfaat Klimatologis, dengan
banyaknya pohon, akan menurunkan suhu setempat, sehingga udara sekitarnya akan
menjadi sejuk dan nyaman. Maka, kehadiran kelompok pohon-pohon pelindung sangat
besar artinya.
5. Manfaat Edaphis, ini manfaat
dalam kaitan tempat hidup binatang. Dilingkungan yang penuh dengan pohon, satwa
akan hidup dengan tenang karena lingkungan demikian memang sangat mendukung.
6. Manfaat Ekologis, lingkungan yang
baik adalah seimbang antara struktur buatan manusia dan struktur alam. Kelompok
pohon atau tanaman, air, dan binatang adalah bagian dari alam yang dapat
memberikan keseimbangan lingkungan.
7. Manfaat Protektif, manfaat
protektif adalah manfaat karena pohon dapat memberikan perlindungan, misalnya
terhadap terik sinar matahari, angin kencang, penahan debu, serta peredam
suara. Disamping juga melindungi mata dari silau.
8. Manfaat Hygienis, adalah sudah menjadi
sifat pohon pada siang hari menghasilkan O2 (oksigen) yang sangat di perlukan
oleh manusia, dan sebaliknya dapat menyerap CO2 (karbondioksida) yaitu udara
kotor hasil gas buangan sisa pembakaran. Jadi secara hygienis, pohon sangat
berguna bagi kehidupan manusia.
Teknik Penanaman
1) Penentuan
Pola Tanaman
Jarak tanam pada penanaman dengan membuat tugalan
berkisar antara 20-40 cm. Jarak tanam yang biasa dipakai adalah 30 x 20 cm, 25
x 25 cm, atau 20 x 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur, agar tanaman
memperoleh ruang tumbuh yang seragam dan mudah disiangi. Jarak tanam kedelai
tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang
bersangkutan.Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya
pada tanah tandus jarak tanam dapat dirapatkan.Jarak Tanam menentukan populasi
tanaman & kebutuhan benih/ha.
1) Pembuatan
Lubang Tanam
Jika areal luas dan pengolahan tanah dilakukan dengan
pembajakan, penanaman benih dilakukan menurut alur bajak sedalam kira-kira 5
cm. Sedangkan jarak jarak antara alur yang satu dengan yang lain dapat dibuat
50-60 cm, dan untuk alur ganda jarak tanam dibuat 20 cm.
2) Cara
Penanaman
Sistem
penanaman yang biasa dilakukan adalah:
a) Sistem
tanaman tunggal
Dalam sistem ini, seluruh lahan ditanami kedelai dengan
tujuan memperoleh produksi kedelai baik mutu maupun jumlahnya.Kedelai yang
ditanam dengan sistem ini, membutuhkan lahan kering namun cukup mengandung air,
seperti tanah sawah bekas ditanami padi rendeng dan tanah tegalan pada
permulaan musim penghujan. Kelebihan lainnya ialah memudahkan pemberantasan
hama dan penyakit
Kelemahan sistem ini adalah: penyebaran hama dan penyakit
kedelai relatif cepat, sehingga penanaman kedelai dengan sistem ini memerlukan
perhatian khusus. Jarak tanam kedelai sebagai tanaman tunggal adalah: 20 x 20
cm; 20
35
cm atau 20 x 40 cm.
a) Sistem
tanaman campuran
Dengan
sistem ini harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Umur
tanaman tidak jauh berbeda.
2. Tanaman yang satu tidak mempunyai sifat
mengalahkan tanaman yang liar.
3. Jenis hama dan penyakit sama atau salah satu
tanaman tahan terhadap hama dan penyakit.
4. Kedua tanaman merupakan tanaman palawija,
misalnya kedelai dengan kacang tunggak/ kacang tanah, kedelai dengan jagung,
kedelai dengan ketela pohon.
5. Sistem
tanaman tumpangsari
Sistem
ini biasa diterapkan pada tanah yang mendapat pengairan terus menerus sepanjang
waktu, misalnya tanah sawah yang memiliki irigasi teknis.Untuk mendapatkan
kedelai yang bermutu baik, biasanya kedelai ditanam bersamaan.
3) Waktu
Tanam
Pemilihan waktu tanam kedelai ini harus tepat, agar
tanaman yang masih muda tidak terkena banjir atau kekeringan. Karena umur
kedelai menurut varietas yang dianjurkan berkisar antara 75-120 hari, maka
sebaiknya kedelai ditanam menjelang akhir musim penghujan, yakni saat tanah
agak kering tetapi masih mengandung cukup air.
Waktu tanam yang tepat pada masing-masing daerah sangat
berbeda. Sebagai pedoman: bila ditanam di tanah tegalan, waktu tanam terbaik
adalah permulaan musim penghujan. Bila ditanam di tanah sawah, waktu tanam
paling tepat adalah menjelang akhir musim penghujan.Di lahan sawah dengan
irigasi, kedelai dapat ditanam pada awal sampai pertengahan musim kemarau.
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q