Kekayaan
hasil hutan bukan kayu merupakan bagian dari kekayaan sumber daya hutan di
Indonesia dapat menjadi salah satu alternatif pengurangan penggunaan kayu di
hutan yang semakin terbatas keberadaannya. Bambu salah satu diantaranya, saat
ini sangat berkembang penggunaannya. Pada awalnya hanya sebagai perlengkapan
rumah tangga, kini makin berkembang menjadi berbagai macam keperluan industri,
sehingga bagi masyarakat di pedesaan dikategorikan sebagai penujang utama perekonomian
mereka.
Suatu
hal yang menguntungkan dari menanam bambu adalah penanaman cukup dilakukan
sekali saja, mudah tumbuh pada habitat yang sesuai dan selanjutnya tinggal
memanen saja. Dalam pertumbuhannya tentunya tidak terlepas dari pengaruh
kondisi lingkungan tempat tumbuh, pola tanam dan teknik pemeliharaan yang
sesuai sehingga dengan demikian faktor-faktor lingkungan penting untuk
diketahui agar dapat berproduksi secara optimal.
Peningkatan penggunaan beberapa jenis bambu menyebabkan tanaman bambu rakyat
tereksploitasi secara tidak terkendali tanpa diimbangi dengan tindakan
pembudidayaan.
Peningkatan penggunaan beberapa jenis bambu menyebabkan tanaman bambu rakyat
tereksploitasi secara tidak terkendali tanpa diimbangi dengan tindakan
pembudidayaan.
Soendjoto
(1997) menyatakan bahwa salah satu bentuk penurunan, pengrusakan dan pemusnahan
ragam hayati adalah pemanenan tanpa upaya budidaya, penebangan dan mengintroduksi
jenis baru. Belum membudayanya usaha pelestarian terhadap bambu disebabkan
karena tegakan-tegakan bambu yang umumnya hidup pada lahan-lahan rakyat
nampaknya masih dianggap cukup. Selain itu informasi dan pengetahuan tentang
budidaya jenis-jenis bambu masih sangat kurang demikian pula pengenalan
terhadap jenis-jenis bambu yang ada di Indonesia serta pemanfaatannya. Untuk
itu diperlukan suatu sarana pengembangan tanaman bambu khususnya pada
jenis-jenis yang umumnya telah digunakan maupun yang belum dikenal oleh
masyarakat namun mempunyai banyak manfaat.
Kondisi
Tempat Tumbuh
·
Topografi
Tanaman bambu dijumpai tumbuh
mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi 100 – 2200 m di atas permukaan
laut. Walaupun demikian tidak semua jenis bambu dapat tumbuh dengan baik pada
semua ketinggian tempat, namun pada tempat-tempat yang lembab atau pada tempat
yang kondisi curah hujannya tinggi dapat mencapai pertumbuhan terbaik, seperti
ditepi sungai, ditebing-tebing yang curam. Pada tempat-tempat yang disenangi,
umur tanaman 4 tahun perumpunan sudah dapat terjadi secara normal dimana jumlah
rumpun sudah dapat mecapai 30 batang dengan diameter rata-rata di atas 7 cm.
Secara umum di lokasi
pengembangan bambu bentuk topografi mulai dari berombak sampai bergunung.
Satuan topografi mulai dari berombak sampai bergunung. Satuan topografi
berombak mempunyai kemiringan 3 – 8%, bergelombang 9 – 15% dan bergunung >
30%.
·
Iklim
Umumnya tanaman bambu dapat
tumbuh dengan baik dan tersebar dimana-mana, walaupun dalam pertumbuhannya
dapat dipengaruhi oleh keadaan iklim. Unsur-unsur iklim meliputi sinar
matahari, suhu, curah hujan dan kelembaban. Tempat yang disukai tanaman bambu
adalah lahan yang terbuka dimana sinar matahari dapat langsung memasuki
celah-celah rumpun sehingga proses fotosintesis dapat berjalan lancar, selain
itu juga dapat mencegah tumbuhnya cendawan yang akan mengganggu kesuburan
tanaman bambu dan dapat berakibat merubah warna bambu tersebut menjadi kurang
baik.
Lingkungan yang sesuai untuk
tanaman bambu adalah bersuhu 8,8 - 36°C. Type iklim mulai dari A, B, C, D
sampai E (mulai dari iklim basah sampai kering), semakin basah type iklim makin
banyak jenis bambu yang dapat tumbuh. Ini disebabkan karena tanaman bambu
termasuk tanaman yang banyak membutuhkan air yaitu curah hujan minimal 1020
mm/tahun dan kelembaban minimum 76%.
·
Tanah
Jenis tanah di lokasi praktek
mulai dari tanah berat sampai ringan dan mulai dari tanah subur sampai kurang
subur. Karena topografi lokasi peta bergelombang sampai berbukit, maka lembah
merupakan tempat yang subur, sedangkan pada bagian-bagian bukit yang didominasi
oleh pasir yang rata-rata kandungan haranya sangat rendah menyebabkan pada
bagian ini kurang subur. Sifat fisik tanah pada lokasi praktek dengan pH 5,11 dan
memiliki kandungan unsur hara makro (N dan K) dalam kondisi rata-rata rendah
sedangkan P yang tersedia dalam keadaan cukup sedangkan kandungan bahan organik
tanah juga sangat rendah yang rata-rata 1,81 %. Rata-rata suhu pada siang hari
waktu musim penghujan adalah 21°C dengan kelembaban mencapai 75,1 % sedangkan
pada musim kemarau rata-rata suhu pada siang hari dapat mencapai 25,83°C dan
kelembaban udara rata 61 %.
Pemanfaatan
Bambu
Di
Indonesia terdapat lebih kurang 125 jenis bambu. Bambu merupakan tanaman yang
memiliki manfaat sangat penting bagi kehidupan. Semua bagian tanaman mulai dari
akar, batang, daun, kelopak, bahkan rebungnya dapat dimanfaatkan untuk berbagai
macam keperluan. Untuk lebih jelasnya berikut ini diuraikan manfaat bambu
ditinjau dari setiap bagian tanamannya.
·
Akar
Akar tanaman bambu dapat
berfungsi sebagai penahan erosi guna mencegah bahaya banjir. Tak heran bila
beberapa jenis bambu yang banyak tumbuh di pinggir sungai atau jurang
sesungguhnya berperan penting mempertahankan kelestarian tempat tersebut.
Dengan demikian bambu mempunyai arti yang penting dalam pelestarian lingkungan
hidup.
Akar tanaman bambu juga dapat
berperan dalam menangani limbah beracun akibat keracunan merkuri. Bagian
tanaman ini menyaring air yang terkena limbah tersebut melalui serabut-serabut
akarnya. Selain itu akar bambu mampu melakukan penampungan mata air sehingga
bermanfaat sebagai sumber penyediaan air sumur.
·
Batang
Batang bambu memang merupakan
bagian yang paling banyak diusahakan untuk dibuat berbagai macam barang untuk
keperluan sehari-hari. Batang bambu baik yang masih muda maupun yang sudah tua
dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan. Namun, ada juga jenis bambu
yang dapat dan tidak dapat dimanfaatkan. Berikut ini diuraikan beberapa jenis
bambu yang mempunyai manfaat atau nilai ekonomis tinggi.
Jenis Bambu
1. Bambu
Apus (Gigantochloa apus)
Batang bambu apus berbatang
kuat, liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling bagus untuk dijadikan bahan
baku kerajinan anyaman karena seratnya yang panjang, kuat, dan lentur. Ada juga
yang menggunakannya untuk alat musik.
2. Bambu
Ater (Gigantochloa atter)Batang bambu ater biasanya digunakan orang untuk
dinding rumah, pagar, alat-alat rumah tangga, kerajinan tangan dan ada juga
yang menggunakan untuk alat musik.
3. Bambu
Andong (Gigantochloa verticillata/ Gigantochloa pseudo arundinacea)
Batang bambu andong banyak digunakan untuk bahan bangunan, chopstick, dan untuk
membuat berbagai jenis kerajinan tangan.
4. Bambu
Betung (Dendrocalamus asper)
Bambu betung sifatnya keras
dan baik untuk bahan bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang.
Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung air aren yang disadap, dinding
rumah yang dianyam, (gedek atau bilik), dan berbgai jenis barang kerajinan.
5. Bambu
Kuning (Bambusa vulgaris)
Bambu kuning dapat
dimanfaatkan untuk mebel, bahan pembuat kertas, untuk kerajinan tangan dan
dapatditanam di halaman rumah karena cukup menarik sebagai tanaman hias serta
untuk obat penyakit kuning atau lever.
6. Bambu
Hitam (Gigantochloa atroviolacea)
Bambu hitam sangat baik
untuk dibuat alat musik seperti angklung, gambang, atau calung dan dapat juga
digunakan untuk furniture dan bahan kerajinan tangan.
Pembagian berdasarkan penggunaan akhir
ke dalam konstruksi dan non konstruksi disebabkan oleh banyaknya penggunaan
bambu di bidang konstruksi. Di Indonesia sekitar 80 % batang bambu dimanfaatkan
untuk bidang konstruksi. Selebihnya dimanfaatkan dalam bentuk lainnya seperti
kerajinan, furniture, chopstick, industri pulp dan kertas, serta keperluan lainnya.
Pengelolaan
Bambu
Bambu
hidupnya merumpun, seperti halnya tanaman tebu, bambu mempunyai ruas dan buku.
Pada ruas-ruas ini pula dapat tumbuh akar, sehingga memungkinkan bambu untuk
memperbanyak dirinya dengan tunas-tunas akar rimpangnya. Perbanyakan tanaman
bambu dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan secara
generatif yaitu dengan melalui biji. Sedangkan perbanyakan vegetatif antara
lain dengan stek batang, stek cabang atau stek rhizom. Selain itu ada cara
cepat penyediaan bibit bambu dengan teknik kultur jaringan .
A. Stek
Batang dan Stek Cabang
Buku
batang dan buku cabang merupakan sumber potensial untuk menghasilkan tunas dan
akar. Oleh karena itu kedua bahan tersebut baik sekali dimanfaatkan sebagai
bahan perbanyakan tanaman.
Bahan bibit untuk stek batang
dipilih yang berumur lebih kurang 2 tahun. Bagian yang digunakan adalah bagian
bawah sampai tengah batang yang mempunyai tunas atau mata tunas. Setelah itu
dipotong-potong sekitar 10 cm dari bawah dan atas buku yang terdapat tunas, dengan
demikian diperoleh bahan stek batang yang berukuran 20 cm. Selanjutnya stek
batang tersebut disemaikan dengan cara ditancapkan pada guludan sehingga bagian
mata tunas atau tunas tertutup tanah.
Bahan bibit yang berasal dari stek
cabang dipilih dari cabang pada batang induk yang berumur sekitar 3 tahun.
Cabang itu lalu dipotong mulai dari pangkal yang menempel pada buku batang,
setelah itu bagian ujungnya dipotong sehingga diperoleh panjang stek cabang
kira-kira 75 cm (3 – 4 ruas cabang). Stek tersebut lalu ditancapkan pada
kantong plastik yang telah disiapkan. Adapun keuntungan perbanyakan menggunakan
stek batang atau cabang antara lain:
a) Bahan bibit yang didapat lebih banyak,
b)
Bibit dapat diperoleh dengan mudah dan murah,
c)
Tidak merusak rumput yang tinggal,
d)
Waktu mengambilkan akan lebih cepat,
e) Kebutuhan
bibit untuk areal yang luas lebih memungkinkan,
f) Pembentukan rumput lebih cepat.
Adapun kerugian dari cara
perbanyakan ini antara lain daya tumbuhannya lebih rendah dibandingkan dengan
rimpang, kurang bahan terdapat kekeringan, terbatas untuk jenis-jenis tertentu,
dan resiko kegagalan cukup besar. Daya tumbuh tunas stek rendah karena dalam
ruas stek tidak tersedia cadangan makanan yang cukup. Rata-rata daya tumbuh
stek batang di lapangan umumnya kurang dari 40%. Akan tetapi dengan perlakuan
khusus di persemaian daya tumbuh stek batang bambu tutul (B. vulgaris) dapat
meningkat menjadi 85% dan bambu ater (G. atter) menjadi 60%.
B. Stek
rhizome
Rhizom atau rimpang adalah
akar-akar yang mampu memberikan pertumbuhan tunas sebagai calon batang muda.
Perbanyakan dengan stek rhizom sudah biasa dilakukan dibandingkan dengan stek
batang atau cabang. Stek ini tidak perlu disemaikan terlebih dulu karena
ukurannya relatif besar, kecuali untuk jenis bambu yang ukuran batangnya kecil.
Hal yang perlu diperhatikan
adalah pemilihan batang bambu yang rhizomnya bisa digunakan untuk bibit.gunakan
batang bambu yang berumur sekitar 2 tahun. Hal ini dimaksud untuk mengatasi
terjadinya kekeringan pada waktu di lapangan yang sering terjadi bila
menggunakan
bibit dari batang muda.Selain
itu beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan stek rhizom sebagai
berikut:
a) Pada Rhizom harus adaeberapa
kuncup tidur
b) Bibit harus diambil
secara hati-hati jangan sampai rusak
c) Pengumpulan bibit
dilakukan sebelum pembentukan rebung-rebung
baru
d) Pengambilan bibit
sebaiknya dilakukan pada hari penanaman
e) Sebaiknya bibit jangan
disimpan, kalaupun disimpan harus dalam keadaan lembab.
C. Kultur
Jaringan
Penanaman bambu dalam skala yang luas memerlukan penyediaan bibit dalam jumlah besar dan cepat. Masalahnya bibit yang diperoleh melalui biji, stek batang, dan rhizom masih terbatas. Untuk mengatasi kendala pengadaan bibit itu Puslitbang Bioteknologi LIPI telah melakukan percobaan perbanyakan bambu dengan kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah teknik untuk mengisolasi dan menumbuhkan bagian-bagian tanaman (bisa berupa protoplas, sel, kelompok sel, atau organ) pada media buatan yang aseptik dan mengandung semua unsur hara dalam wadah tembus pandang. Perbanyakan bambu dengan kultur jaringan dapat dilakukan dengan biji, bisa juga dengan tunas muda. Dengan teknik kultur jaringan dapat dihasilkan lebih dari 50 tunas bambu dalam 1 botol kecil dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
Penanaman bambu dalam skala yang luas memerlukan penyediaan bibit dalam jumlah besar dan cepat. Masalahnya bibit yang diperoleh melalui biji, stek batang, dan rhizom masih terbatas. Untuk mengatasi kendala pengadaan bibit itu Puslitbang Bioteknologi LIPI telah melakukan percobaan perbanyakan bambu dengan kultur jaringan.
Kultur jaringan adalah teknik untuk mengisolasi dan menumbuhkan bagian-bagian tanaman (bisa berupa protoplas, sel, kelompok sel, atau organ) pada media buatan yang aseptik dan mengandung semua unsur hara dalam wadah tembus pandang. Perbanyakan bambu dengan kultur jaringan dapat dilakukan dengan biji, bisa juga dengan tunas muda. Dengan teknik kultur jaringan dapat dihasilkan lebih dari 50 tunas bambu dalam 1 botol kecil dalam waktu kurang lebih 2 bulan.
D. Persemaian
Tempat persemaian untuk stek
batang yang berdiameter lebih besar tidak sama dengan untuk stek cabang yang
berdiameter lebih kecil. Pada persemaian stek batang dibuatkan guludan yang
tanahnya sudah digemburkan dan diberi atap persemaian dari plastik setinggi 150
cm. Lebar guludan kira-kira 100 cm, tinggi 40 cm, dan panjangnya tergantung
dari kebutuhan. Untuk persemaian stek cabang persiapannya seperti pada
pembibitan dengan biji, yakni menggunakan kantong plastik berukuran 15 x 25 cm,
lalu disusun rapi dan diberi atap.Pembuatan persemaian bibit hendaknya dimulai
pada musim hujan, karena tingkat kelembaban udara yang tinggi sangat membantu
pertumbuhan tunas. Pemindahan anakan bibit ke lapangan dilakukan setelah
berumur 1 tahun.
E. Penanaman
Membudidayakan bambu tidaklah
sulit. Cara penanaman bambu untuk diambil rebungnya sama saja dengan tanaman
yang akan diambil batangnya. Penanaman bambu sebaiknya dilakukan pada musim
hujan. Sebelum penanaman hendaknya disiapkan terlebih dahulu tanah yang akan ditanami.
1. Persiapan
Tanaman
Penanaman bambu bisa dilakukan di kebun, tanah yang terlantar,
tepi-tepi sungai, atau di pekarangan. Sebelum penanaman dilakukan pembukaan
lahan, lahan dibersihkan dari semak belukar, bebatuan, atau kotoran lain. Hal
ini dimaksudkan untuk mempermudah pengolahan tanah. Bila penanaman akan
dilakukan pada tanah yang miring sebaiknya dibuat teras-teras dahulu.
2. Cara
Penanaman
Bibit yang akan digunakan sebaiknya dalam keadaan segar. Bibit
dimasukkan ke lubang tanam dengan posisi tunas atau anakan tegak ke arah atas,
lalu ditimbun tanah. Pada saat tanam tambahkan pula pupuk buatan yaitu Urea,
TSP, dan KCl dengan perbandingan 3 : 2 : 1 sebanyak 600 kg/ha. Pupuk diberikan
melingkari tanaman karena rumpun akan tumbuh di sekeliling tanaman induknya.
Setelah itu tanah di sekitar bibit dipadatkan dan ditinggikan sekitar 5 – 10
cm.
Pemeliharaan
Tanaman bambu yang
dibudidayakan perlu juga pemeliharaan. Meskipun demikian pemeliharaan tanaman
bambu tidak intensif, sehingga tidak terlalu merepotkan pemiliknya. Tindakan
pemeliharaan tanaman bambu antara lain meliputi pemangkasan, penyiangan,
pembumbunan, dan pemupukan.
1. Pemangkasan;
Pemangkasan pada tanaman bambu
dilakukan dengan memotong cabang-cabang bawah setinggi 2 – 3 m. Cabang-cabang
yang dikurangi akan membuat aliran zat makanan lebih terkonsentrasi ke batang
utama. Dengan demikian diharapkan dapat diperoleh batang bambu yang diameternya
lebih besar dan berkualitas baik. Pemangkasan dapat pula membantu aliran udara
atau kondisi aerasi menjadi lebih baik, sehingga mengurangi gangguan hama atau
penyakit. Hal ini juga bertujuan untuk menstimulasi pertumbuhan rebung. Pada
tanaman bambu yang dipangkas selain rebung rajin muncul biasanya ukurannya pun
lebih besar. Pemangkasan biasanya dilakukan pada awal musim hujan.
2. Penyiangan ;
Dalam penanaman bambu kondisi lingkungan yang harus dikendalikan adalah kelembaban tanah. Tanaman bambu perlu disiangi agar bebas dari gulma atau tanaman lain yang mengganggu. Lakukan penyiangan dengan mencabuti rerumputan disekitar pokok utama. Kotoran-kotoran yang sering tersangkut di pokok bambu berupa bagian tanaman mati, sampah, sarang binatang, atau apa saja sebaiknya dibersihkan.
2. Penyiangan ;
Dalam penanaman bambu kondisi lingkungan yang harus dikendalikan adalah kelembaban tanah. Tanaman bambu perlu disiangi agar bebas dari gulma atau tanaman lain yang mengganggu. Lakukan penyiangan dengan mencabuti rerumputan disekitar pokok utama. Kotoran-kotoran yang sering tersangkut di pokok bambu berupa bagian tanaman mati, sampah, sarang binatang, atau apa saja sebaiknya dibersihkan.
3. Pemupukan;
Seperti tanaman yang lain,
bambu juga perlu diberi pupuk. Pemupukan ini berguna untuk meningkatkan jumlah
batang dan membantu pertumbuhan tanaman. Pupuk yang digunakan adalah Urea, TSP,
dan KCl. Dosis pupuk yang digunakan belum ada ketentuan yang pasti karena
berapa pun pupuk yang diberikan pasti diserap tanaman bambu. Tanaman bambu
tergolong tumbuhan yang banyak menyerap unsur hara, sedangkan unsur yang
dikembalikan ke tanah relatif kecil.
Pemupukan dilakukan pada awal
dan akhir musim hujan. Sebelum pemupukan, tanah di sekitar rumpun digemburkan
dan digali terlabih dahulu. Selanjutnya pupuk ditaburkan merata melingkari
rumpun lalu tanah dirapikan kembali.
4. Pengendalian
Hama dan Penyakit
Tanaman bambu sering juga mengalami gangguan hama
penyakit. Namun, serangan ini biasanya kurang diperhatikan karena dapat
dikatakan belum terlalu mengganggu pertumbuhan tanaman. Jenis gangguan yang
sering dialami tanaman bambu adalah hama uret, kumbang, bubuk atau hama dan
rayap.
Khusus untuk kumbang bubuk,
tidak semua jenis bambu disukainya. Sebenarnya yang disukai oleh hama ini
adalah zat pati yang terdapat dalam jaringan serat bambu. Setiap jenis bambu
memiliki kandungan pati yang berbeda-beda. Sebagai contoh bambu ampel lebih
disukai hama bubuk karena kandungan patinya lebih tinggi daripada bambu betung,
bambu wulung, atau bambu apus.
Kandungan pati umumnya
tergantung musim, kandungan tertinggi ialah pada saat rebung muncul. Setelah
itu kandungan pati akan turun setelah rebung tumbuh. Pada umur 1 dan 2 tahun
kandungan zat pati bambu tinggi. Pada umur lebih tua kandungannya lebih renda,
biasanya serangan kumbang bubuk lebih banyak dijumpai pada saat rebung muncul
dan tanaman masih berumur sekitar 1 – 2 tahun. Meskipun demikian, batang bambu
yang sudah dipanenpun masih kemungkinan diserang.
Depo 20ribu bisa menang puluhan juta rupiah
BalasHapusmampir di website ternama I O N Q Q
paling diminati di Indonesia,
di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
~bandar poker
~bandar-Q
~domino99
~poker
~bandar66
~sakong
~aduQ
~capsa susun
~perang baccarat (new game)
segera daftar dan bergabung bersama kami.Smile
Whatshapp : +85515373217