Laju pertumbuhan penduduk
diperkotaan semakin meningkat dari waktu ke waktu, yang akan mendesak suatu
kota untuk mengalami perubahan secara fisik. Perubahan tersebut terlihat pada
peralihan fungsi lahan pertanian disekitar perkotaan menjadi kawasan fasilitas,
seperti perumahan-perumahan, gedung gedung atau pabrik dan fasilitas lainnya.
Sehingga dengan adanya peralihan fungsi lahan pertanian menjadi non-pertanian
akan mempersempit ruang terbuka untuk kawasan perkotaan dan berdampak
terjadinya pemanasan global. Selain itu, dampak dari pengalihan fungsi lahan
juga akan mengakibatkan terjadinya penurunan lahan terbuka untuk bercocok tanam
yang akan mempengaruhi keberlangsungan hidup populasi penduduk di suatu wilayah
perkotaan, dan akan merubah peradaban pola hidup penduduk yang konsumtif.
Melihat dari permasalahan tersebut kesadaran untuk bercocok tanam dalam
masyarakat disuatu wilayah perkotaan dapat dijadikan sarana untuk
mengoptimalkan pemanfaatan lahan dan sumberdaya alam yang ada di kota.
Selain itu, masyarakat kota
yang pada umumnya memiliki kesibukan kerja dengan mengembangkan tanaman
produktif dirumahnya dapat menjadi media untuk memanfaatkan waktu luang. Hal
tersebut dapat membantu masyarakat perkotaan untuk menghasilkan aneka kebutuhan
bahan pangan dan menjaga keberlanjutan lingkungan dengan menggunakan dukungan
konsep teknologi
Musim hujan telah tiba, saatnya memanfaatkan pekarangan rumah
dengan menanam berbagai tanaman produktif. Pekarangan merupakan lahan terbuka
yang terdapat di sekitar rumah tinggal. Lahan ini jika dipelihara dengan baik
akan bermanfaat bagi kita.
Musim hujan adalah saat yang paling tepat
untuk bercocok tanam. Dimana kebutuhan air terpenuhi sehingga kita dapat memanfaatkan
pekarangan sekecil apapun untuk menanam tanaman produktif. Untuk memperoleh
bibit tanaman pun tidak sulit dan dapat dengan mudah ditemukan. Jika dirawat
dan dipelihara dengan baik, pekarangan akan memberikan manfaat dan keuntungan
bagi kita.
Hijaunya lingkungan sekitar akan memberikan
nuansa yang sejuk, nyaman dan asri sehingga membuat kita betah tinggal di
rumah. Dengan kata lain menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi
keuntungan ganda, yaitu kepuasan jasmani dan rohani. Pemanfaatan lahan
pekarangan baik di daerah pedesaan maupun perkotaan bisa mendukung ketahanan
pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal yang dimiliki
masing-masing
Monitoring dan evaluasi kegiatan penanaman tanaman produktif
merupakan salah satu upaya untuk mengetahui tingkat keberhasilan pertumbuhan
tanaman yang telah di tanam. Setiap 6 bulan sekali hendaknya dilakukan
monitoring dan evaluasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar