Senin, 20 Maret 2023

POTENSI DAN MANFAAT TANAMAN BAMBU

        

          Tanaman Bambu yang seperti kita ketahui saat ini, selalu diidentikan dengan negara Cina atau negara Asia Timur lainnya dimana tanaman ini banyak tumbuh berkembang biak di dataran negara-negara tersebut, padahal tanaman bambu tidak hanya tumbuh pada wilayah tersebut saja melainkan hampir diseluruh belahan dunia termasuk negara Indonesia. Tanaman Bambu adalah tanaman berbunga menahun hijau abadi (Angiosperma-Perennial-Evergreen Plant) yang berasal dari Famili Poaceae. Tanaman ini diklasifikasikan ke
dalam lebih 10 dari genus dari 1450 spesies yang ada (Gratani dan Loretta, 2008). Berbagai macam spesies dari tanaman kosmopolit ini dapat ditemukan di berbagai iklim yang mencakup iklim dingin pegunungan hingga iklim tropis panas. Tanamanbambudapatditemui pada sepanjang Asia Timur dari50o Lintang Utaradi Sakhalin Rusia menuju ke selatan hingga ke Australia dan terakhi rmenuju ke Barat (India) hingga ke Himalaya (Bystriakova, 2003).
        Tanaman Bambu adalah salah satu dari tanaman yang memiliki laju pertanaman dan daur hidup tercepat di dunia. Bambu terkategorikan kedalam anggota keluarga rumput-rumputan (FamiliPoaceae) dan termasuk dalam hasil hutan bukan kayu. Sulastiningsih dkk. (2005) mengungkapkan bahwa daur hidup bambu ialah sekitar 3-4 tahun sampai ia siap dipanen. disokong oleh sistem rizhoma-dependen unik yang  memiliki kemampuan untuk tumbuh kurang lebih sekitar 60 cm perhari, juga tergantung pada kondisi tanah dan juga klimatologi dimana ia tumbuh (David, 1984). Indonesia saat ini menempati urutan ketiga negara penghasil bambu terbesar di dunia setelah negara Cina dan Thailand (Hidayat, 2012). Data padatahun 2000,luas total lahan bambu di Indonesia adalah sekitar 2.104.000 ha yang terdiri dari 690.000 ha luas tanaman bambu di dalam kawasan hutan dan 1.414.000 ha luas tanaman bambu di luar kawasan hutan (Inbar, 2005 dalam Arsad E, 2014). Dengan segala potensi yang dimiliki oleh bambu, hal tersebut meniscayakan maksimalisasi pendayagunaan potensi tanaman ini sebagai material yang dapat memberikan solusi terhadap inadekuasi hasil produksi kayu.
        Berikut ialah potensi pemanfaatan tanaman bambu baik dalam material bangunan maupun pemanfaatan dalam bentuk yang lain :

1.        Pemanfaatan Bambu sebagai Bahan Material Bangunan Ramah Lingkungan

Pemanfaatan bahan material bangunan yang tidak terbarukan yang pada umumnya terbuat dari besi, beton, dan logam ternyata menjadi kontributor terbesar kedua pada isu pemanasan global. Hal ini dikarenakan material-material tersebut membutuhkan tenaga besar dan juga upaya penambangan yang jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik maka dapat memperparah kondisi lingkungan yang sudah rusak. Diperlukan bahan subtitusi yang dapat menjawab problema demand dan supply material bangunan yang kualitasnya sama dan ramah lingkungan.

Efa Suriani (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Bambu Sebagai Alternatif Penerapan Material Ekologis: Potensi dan Tantangannya” mengungkapkan bahwasannya bambu dengan struktur batangnya yang kuat, kondisi entropi yang rendah, dan potensi daur ulang yang tinggi dapat menjadi alternatif kayu pada material bangunan. Bambu juga membutuhkan energi yang lebih sedikit dalam proses produksinya, bambu mennghasilkan kadar karbondioksida lebih sedikit daripada beton dan besi pada satu siklus hidup bangunan.

2.        Alternatif Bahan Bakar Fossil : Biomassa Bambu

Pembuatan bahan bakar alternatif yang berupa wood pellet hasil dari limbah pengolahan bambu telah dibahas oleh Effendi Arsad (2015) dalam artikel ilmiahnya yang berjudul “Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu”. Kandungan lignoselulosa dalam bambu memungkinkan ia untuk menjadi bio-fuel terbarukan untuk mengganti bahan bakar fosil yang saat ini harganya tidak cukup terjangkau dan ketersediaannya yang makin hari kian terbatas. Beberapapenelitiantentangwood pellet telahdilakukan, menurut Wang dan Yan, (2005), pemanfaatanwood pellet mampumengurangiemisi CO2 dan menghasilkanefisiensipanassebesar 80%.

3.        Material Dasar Pulp Kertas

             Bambu yang berlimpah di Indonesia dapat digunakan sebagai bahan baku multi guna dan memiliki keunggulan tertentu. Diharapkan bamboo dapat menggantikan bahan baku konvensional, dalam hal ini kayu. Pada saat ini kayu mulai terbatas dan harganya relatif mahal, sedangkan bamboo merupakan salah satu keperluan serat pulp untuk kertas terus meningkat, hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Khusus di Indonesia yang berada di daerah tropis, tanaman bamboo merupakan salah satu pilihan bahan baku pulp dan kertas paling penting (Lybeenet al. 2006). Bambu mempunyai keunggulan jika digunakan sebagai bahan baku kertas, karena cepat pertumbuhan dan mudah diputihkan setelah diolah menjadi pulp menggunakan proses kraft karena tekstur bamboo sebagai tanaman monokoti llebih banyak jaringan parenkim, sehingga tidak sepadat kayu. Pattet al (2005), mengemukakan bahwa selain komponen kimia dan kondisi pengolahan, morfologi serat bahan berlignoselulosa juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pulp dan kertas, karena komposisi jaringan tanaman dalam sel yang beragam.

 
POTENSI TANAMAN BAMBU DI KABUPATEN PONOROGO

            Potensi tanaman bambu di Kabupaten Ponorogo sangatlah besar, hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya hutan bambu dan tanaman bambu yang tumbuh disekitar sungai. Hampir di setiap kecamatan Kabupaten Ponorogo mempunyai potensi tanaman bamboo yang bisa dikembangkan menjadi salah satu unggulan produk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) berupa kerajinan bamboo dan gazebo bamboo yang mulai marak peminatnya, serta hutan bambu bisa dijadikan sebagai tempat wisata alam yang indah dan akan banyak mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitar hutan bambu.
          Melihat besarnya potensi tanaman bambu di Kabupaten Ponorogo penyuluh kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada anggota Kelompok Tani Hutan untuk terus melestarikan dan membudidayakan tanaman bambu untuk Kelestarian alam serta meningkatkan pendapatan anggota KTH.