Kebakaran hutan ialah
terbakarnya sesuatu yang menimbulkan bahaya atau mendatangkan bencana.
Kebakaran dapat terjadi karena pembakaran yang tidak dikendalikan, karena
proses spontan alami, atau karena kesengajaan. Proses alami sebagai contohnya
kilat yang menyambar pohon atau bangunan, letusan gunung api yang menebarkan
bongkahan bara api, dan gesekan antara ranting tumbuhan kering yang mengandung
minyak karena goyangan angin yang menimbulkan panas atau percikan api
(Notohadinegoro, 2006). Kebakaran yang terjadinya akibat kesengajaan manusia
dikarenakan oleh beberapa kegiatan, seperti kegiatan ladang, perkebunan (PIR),
Hutan Tanaman Industri (HTI), penyiapan lahan untuk ternak sapi, dan sebagainya
(Hatta, 2008).
Setiap tahun kebakaran hutan
terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan yang sering terjadi sebagian besar
diakibatkan oleh faktor kelalaian ataupun kesengajaan manusia dalam rangka
pembukaan lahan secara besar besaran yang 5 dilakukan oleh perusahaan
perkebunan dan kehutanan secara ilegal, baik untuk usaha pertanian, kehutanan
maupun perkebunan dan hanya sebagian kecil saja yang disebabkan oleh alam
(petir atau lava gunung berapi)
Perubahan suhu tanah dan
hilangnya lapisan serasah, juga bisa menyebabkan perubahan terhadap
karakteristik habitat dan iklim mikro. Kebakaran hutan menyebabkan bahan
makanan untuk organisme menjadi sedikit, kebanyakan organisme tanah mudah mati
oleh api dan hal itu dengan segera menyebabkan perubahan dalam habitat, hal ini
kemungkinan menyebabkan penurunan jumlah mikroorganisme yang sangat besar dalam
habitat. Efek negatif ini biasanya bersifat sementara dan populasi organisme
tanah akhirnya kembali menjadi banyak lagi dalam beberapa tahun
Kebakaran hutan harus
dicegah sedini mungkin agar tidak semaikin meluas. Untuk itu diperlukan upaya
pencegahan. Berikut tips bagaimana menghindari kebakaran hutan:
·
Hindari membakar di area Hutan
Bagi
masyarakat yang tinggal disekitar hutan ada baiknya untuk menghindari membakar
rumput atau apapun yang dapat berpotensi api menjadi besar. ada baiknya saat
membakar, ditunggu hingga api sampai padam.
·
Memantau Titik Api
Titik
api di Indonesia sangat banyak, terutama di Provinsi Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi. Oleh sebab itu, harus ada pengawasan ketat di titik rawan kebakaran.
·
Melakukan patroli dan pengawasan lebih
ketat
Melakukan
patroli di kawasan hutan dilakukan oleh instansi terkait seperti Polisi Hutan.
Rutin melakukan patroli dan pengawasan bisa mengurangi kebakaran hutan.
Terutama jika dilakukan ketika musim kemarau.
·
Mendeteksi kebakaran hutan dan lahan
sedini mungkin
Mencegah
kebakaran bisa dengan mendeteksi dari mulai kecil, sehingga sebelum membesar,
api bisa langsung dipadamkan. Langkahnya sebagai berikut
v Mendirikan menara
pengawas dengan jarak pandang jauh yang dilengkapi sarana deteksi seperti
teropong dan juga sarana alat komunikasi.
v Membuat pos jaga di
sekitar area tanaman dan juga dikawasan perbatasan dengan penduduk ataupun di
dekat lahan usaha.
v Memanfaatkan dengan
baik data satelit terkait cuaca dan juga titik api dikawasan hutan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar