Gaharu dikenal sebagai jenis kayu yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Kayu ini dihasilkan dari pohon dengan spesies
Aquilaria, terkhusus jenis A. malaccensis. Ciri khas
dari gaharu yakni memiliki warna hitam pekat dan memiliki resin pada
bagian gubalnya. Kandungan resin tersebut sering kali dimanfaatkan sebagai
bahan untuk membuat wewangian. Aroma dari gaharu sendiri dipercaya bisa
menghilangkan stres, penenang, atau digunakan sebagai parfum.
Karena memiliki prospek yang cukup
bagus di masa mendatang, maka kita perlu tahu bagaimana
membudidayakan pohon penghasil gaharu. Dalam proses budidayanya, kita
harus bisa menerapkan teori secara baik di lapangan, karena memang tidak mudah
untuk mendapatkan kualitas gubal gaharu yang terbaik. Berikut ini adalah cara
membudidayakan pohon penghasil gaharu dengan baik:
v
Pemilihan bibit
Agar mendapatkan kualitas tanaman
terbaik, kita harus jeli dalam memilih bibit tanam. Syarat untuk mendapatkan
bibit yang berkualitas adalah bebas dari hama penyakit, akar tanaman tidak
menembus media tanam, dan tinggi bibit yang ideal adalah 20 cm hingga 30 cm.
Kemudian, ketika bibit akan
ditanamkan, kita harus melakukannya secara hati-hati agar bibit tidak
mengalami luka. Perawatan bibit bisa dilakukan dengan melakukan penyiraman
secara rutin agar bisa beradaptasi terhadap lingkungan.
v Persiapan
lahan tanam
Setelah bibit siap ditanam, maka
yang selanjutnya harus dilakukan adalah mempersiapkan lahan tanam. Berikut
ini adalah langkah-langkah untuk melakukannya:
Ø Lubang tanam harus segera disiapkan
2minggu sebelum pohon ditanam
Ø Ukuran lubang tanam bisa disesuaikan
dengan lingkungan,tetapi pada umumnya ukuran yang dibuat adalah 30 x 30 x 30
cm.
Ø Jarak tanam juga bisa disesuaikan
dengan luas lahan yang dimiliki,bisa juga membuat jarak tanam sekitar 3 x 3
meter.
Ø Agar tanah yang disiapkan memiliki
tekstur dankesuburan yang dibutuhkan, maka bisa ditambahkan pupuk organik
sebanyak 3-5 kg serta 20-30 gram pupuk NPK setiap lubang.
Ø Untuk menjaga pH tanah,kita bisa
memberikan 100 gram dolomit pada setiap lubang.
Ø Setelah persiapan selesai dilakukan,
maka lahan harus dibiarkan dahulu selama 1 minggu sebelum melakukan penanaman.
v Penanaman
pohon
Setelah lubang tanam dipersiapkan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan penanaman pohon. Waktu tanam yang
terbaik adalah pada musim hujan dan dilakukan pada sore hari.
Pada awal penanaman, kita bisa
melakukannya secara monokultur, lalu ketika tanaman sudah cukup
besar, baru bisa diselingi dengan tanaman yang lain. Namun, melakukan
polikultur sejak awal tidak menjadi masalah, namun kita harus memperhitungkan
modal serta jenis tanaman yang tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar