Kamis, 24 Juni 2021

Budidaya Lebah Madu Apis cerana

 


Lebah madu termasuk hewan serangga bersayap atau insekta dan diklasifikasikan sebagai berikut ;

Kelas : Insekta

Onio : Hymenoptera

Famili : Apidae

Genus : Apis

Spesies : Apis cerana , Apis mellifera L, Apis dorsata F, Apis trigona, Apis andreniformis S, Apis florea F, Apis koschevnikovi B

Apis cerana adalah lebah madu asli Asia dan diduga penyebarannya mulai dari Afghanistan, Cina, Jepang, sampai Indonesia. Lebah madu jenis ini umumnya dikenal sebagai lebah gula, mempunyai sifat yang ganas dan produksi madunya tidak begitu banyak yaitu sekitar 6 – 12 kg/tahun/koloni. Masyarakat Maluku menamakan lebah madu jenis ini dengan sebutan Niri Gula. Lebah madu Apis cerana dapat dibudidayakan secara sederhana didalam glodok kayu atau secara modern yaitu dalam kotak (stup). Biasanya lebah ini membuat sarang dicela-cela batu dan didalam rongga-rongga batang pohon yang sudah membusuk. Ukuran tubuhnya kecil dan suka berpindah tempat, namun lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Koloni Lebah Madu Sihombing, 1992 mengatakan bahwa lebah madu merupakan insekta sosial yang hidup selalu dalam satu keluarga besar yang disebut koloni. Didalam satu koloni lebah madu terdapat satu ekor strata ratu, beberapa ratus ekor strata pejantan, dan beberapa puluh ribu ekor strata pekerja, serta telur larva dan pupa. Setiap koloni lebah madu dihuni oleh tiga strata, yaitu ; strata ratu, strata pejantan dan strata pekerja yang mempunyai tugas sendiri-sendiri.

BUDIDAYA LEBAH MADU DI DALAM KOTAK (STUP)

Kotak (stup) Lebah Madu Kotak lebah madu (sistem gelondong modern) sangat diperlukan dalam usaha pemeliharaan lebah madu. Pemeliharaan lebah madu dalam kotak akan mempermudah pengelolaan dan pemanenannya, tanpa merusak koloni lebah madu. Stup dapat dibuat tunggal atau bertingkat yang ditumpuk satu sama lain. Bila stup dibuat bertingkat, maka kotak paling bawah berfungsi sebagai tempat ratu dan pertumbuhan serta perkembangbiakan koloninya. Sedangkan kotak yang diatasnya berfungsi sebagai tempat memproduksi madu.

Stup perlu diberi penyangganya untuk menghindari serangan rayap, ular, atau binatang lain. Tinggi kaki penyangga stup dari tanah berkisar 50 cm – 100 cm. Ukuran stup untuk lebah madu umumnya sebagai berikut ; panjang x lebar x tinggi untuk tutupannya adalah 51 cm x 41 cm x 5 cm. Sedangkan untuk kotaknya adalah 50 cm x 40 cm x 28 cm. Tebal papan yag digunakan adalah 1.5 cm. Pada bagian dalam stup terdapat 6 – 10 sisiran atau bingkai dengan ukuran panjang bagian atasn dengan tonjolan yaitu 49 cm, panjang bagian bawah 40 cm, tingginya 21cm, tebal kayu penggantung 2.5 cm, tebal kayu penguat 1.5 cm, dan lebarnya 3 cm untuk tempat pembuatan sarang lebah madu yang berbentuk heksagonal. Jarak antara sisiran yang satu dengan yang lain sekitar 2 cm agar lebah madu tersebut dapat bergerak secara leluasa.





Ruang antara kotak produksi madu dan kotak tempat ratu lebah harus diberi pembatas berupa sekat dari kawat kasa agar ratu lebah tidak masuk dan mengkonsumsi serta meletakan telurnya di dalam tumpukan madu. Pintu keluar-masuknya lebah madu harus dibuat dengan tinggi yang sama dan sejajar dengan letak sisiran.

Penempatan Stup

Penempatan stup yang ideal yaitu harus dekat dengan jenis-jenis tanaman yang banyak mengandung nektar dan serbuk dari sumber pakan lebah madu. Syarat yang lain untuk menempatkan stupnya adalah harus jauh dari tempat-tempat berasap dan rumah-rumah tempat tinggal. 


Memindahkan Lebah Madu ke Dalam Stup

Pemula yang ingin belajar budidaya lebah madu, sebaiknya menggunakan spesies lebah madu Apis cerana yang banyak terdapat dimana-mana, baik dirongga-rongga batang pohon atau di atap rumah tua yang tidak dihuni. Spesies lebah tersebut dapat dipindahkan ke dalam stup untuk dibudidayakan sebagaimana biasanya.



Cara pemindahannya sebagai berikut :

v Pakailah masker untuk melindungi wajah, sarung tangan, baju dan celana yang dapat menahan sengatan lebah.

v Hembuskan asap ke koloni lebah untuk menyingkirkan lebah pekerja yang melindungi ratu lebah.

v Cari ratu lebah, ambil dan masukan dengan hati-hati ke dalam kotak stup tempat ratu.

v Pilihlah tiga atau lebih sisiran sarang yang masih baik (ada telur, larva, pupa, tepung sari bunga, dan sedikit madu). Sisiran tersebut disayat dan lekatkan pada bingkai sisiran dan ikat dengan tali arafia, selanjutnya masukan sisiran tersebut ke dalam stup yang telah terisi ratu lebah.

v Masukan semua koloni lebah ke dalam kotak lebah (stup), tutup pintunya dan taruhlah di tempat yang sudah dipersiapkan.

v Apabila dalam beberapa jam kemudian, koloni lebah dapat tenang, maka pintu pada kotak ratu lebah dapat dibuka.

v Untuk beberapa hari lamaya, kotak lebah (stup) jangan dipindah-pindahkan. Biarkanlah sarang lebah madu melekat pada bingkai sisiran sarang dan tali arafia terlepas sendiri digigit oleh lebah pekerja.

v Pemindahan lebah madu ini sebaiknya dilakukan pada malam hari. Melepas Lebah Madu Apabila koloni lebah sudah betah tinggal di dalam stup dan sudah mencintai ratunya, maka lebah madu tersebut dapat dilepas dengan cara membuka pintu keluar-masuknya. Pelepasan lebah madu harus dilakukan pada pagi hari dimana saat bunga tanaman mekar.

Pemanenan

Pemanenan dan penanganan madu hasil pemeliharaan lebah madu, merupakan tugas paling pokok yang harus dikuasai peternak lebah madu. Pemanenan dan penanganan yang baik dapat menghasilkan madu yang memiliki kualitas baik. Pengambilan madu sebaiknya dilakukan setelah semua sisiran hampir terpenuhi dengan madu dan harus pada sore hari, karena pada saat itu lebah madu sudah berkumpul semua dalam kotak lebah. Pengambilan madu harus dilakukan secara teratur yaitu bila sisiran yang berisi madu sudah ditutupi dengan lilin lebah, paling sedikit sepertiga dari sel-sel sisirannya. Sisiran-sisiran madu yang sudah diambil madunya harus dimasukan kembali ke dalam kotak lebah.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar