Lebah madu termasuk hewan
serangga bersayap atau insekta dan diklasifikasikan sebagai berikut ;
Kelas : Insekta
Onio : Hymenoptera
Famili : Apidae
Genus : Apis
Spesies
: Apis cerana , Apis mellifera L, Apis dorsata F, Apis trigona, Apis
andreniformis S, Apis florea F, Apis koschevnikovi B
Apis cerana adalah lebah
madu asli Asia dan diduga penyebarannya mulai dari Afghanistan, Cina, Jepang, sampai
Indonesia. Lebah madu jenis ini umumnya dikenal sebagai lebah gula, mempunyai
sifat yang ganas dan produksi madunya tidak begitu banyak yaitu sekitar 6 – 12
kg/tahun/koloni. Masyarakat Maluku menamakan lebah madu jenis ini dengan
sebutan Niri Gula. Lebah madu Apis cerana dapat dibudidayakan secara sederhana
didalam glodok kayu atau secara modern yaitu dalam kotak (stup). Biasanya lebah
ini membuat sarang dicela-cela batu dan didalam rongga-rongga batang pohon yang
sudah membusuk. Ukuran tubuhnya kecil dan suka berpindah tempat, namun lebih
tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
Koloni
Lebah Madu Sihombing, 1992 mengatakan bahwa lebah madu merupakan insekta sosial
yang hidup selalu dalam satu keluarga besar yang disebut koloni. Didalam satu
koloni lebah madu terdapat satu ekor strata ratu, beberapa ratus ekor strata
pejantan, dan beberapa puluh ribu ekor strata pekerja, serta telur larva dan
pupa. Setiap koloni lebah madu dihuni oleh tiga strata, yaitu ; strata ratu,
strata pejantan dan strata pekerja yang mempunyai tugas sendiri-sendiri.
BUDIDAYA
LEBAH MADU DI DALAM KOTAK (STUP)
Kotak
(stup) Lebah Madu Kotak lebah madu (sistem gelondong modern) sangat diperlukan
dalam usaha pemeliharaan lebah madu. Pemeliharaan lebah madu dalam kotak akan
mempermudah pengelolaan dan pemanenannya, tanpa merusak koloni lebah madu. Stup
dapat dibuat tunggal atau bertingkat yang ditumpuk satu sama lain. Bila stup
dibuat bertingkat, maka kotak paling bawah berfungsi sebagai tempat ratu dan
pertumbuhan serta perkembangbiakan koloninya. Sedangkan kotak yang diatasnya
berfungsi sebagai tempat memproduksi madu.
Stup
perlu diberi penyangganya untuk menghindari serangan rayap, ular, atau binatang
lain. Tinggi kaki penyangga stup dari tanah berkisar 50 cm – 100 cm. Ukuran
stup untuk lebah madu umumnya sebagai berikut ; panjang x lebar x tinggi untuk
tutupannya adalah 51 cm x 41 cm x 5 cm. Sedangkan untuk kotaknya adalah 50 cm x
40 cm x 28 cm. Tebal papan yag digunakan adalah 1.5 cm. Pada bagian dalam stup
terdapat 6 – 10 sisiran atau bingkai dengan ukuran panjang bagian atasn dengan
tonjolan yaitu 49 cm, panjang bagian bawah 40 cm, tingginya 21cm, tebal kayu
penggantung 2.5 cm, tebal kayu penguat 1.5 cm, dan lebarnya 3 cm untuk tempat
pembuatan sarang lebah madu yang berbentuk heksagonal. Jarak antara sisiran
yang satu dengan yang lain sekitar 2 cm agar lebah madu tersebut dapat bergerak
secara leluasa.
Ruang
antara kotak produksi madu dan kotak tempat ratu lebah harus diberi pembatas
berupa sekat dari kawat kasa agar ratu lebah tidak masuk dan mengkonsumsi serta
meletakan telurnya di dalam tumpukan madu. Pintu keluar-masuknya lebah madu
harus dibuat dengan tinggi yang sama dan sejajar dengan letak sisiran.
Penempatan
Stup
Penempatan stup yang ideal yaitu harus dekat dengan jenis-jenis tanaman yang banyak mengandung nektar dan serbuk dari sumber pakan lebah madu. Syarat yang lain untuk menempatkan stupnya adalah harus jauh dari tempat-tempat berasap dan rumah-rumah tempat tinggal.
Memindahkan
Lebah Madu ke Dalam Stup
Pemula
yang ingin belajar budidaya lebah madu, sebaiknya menggunakan spesies lebah
madu Apis cerana yang banyak terdapat dimana-mana, baik dirongga-rongga batang
pohon atau di atap rumah tua yang tidak dihuni. Spesies lebah tersebut dapat
dipindahkan ke dalam stup untuk dibudidayakan sebagaimana biasanya.
Cara
pemindahannya sebagai berikut :
v Pakailah
masker untuk melindungi wajah, sarung tangan, baju dan celana yang dapat
menahan sengatan lebah.
v Hembuskan
asap ke koloni lebah untuk menyingkirkan lebah pekerja yang melindungi ratu
lebah.
v Cari
ratu lebah, ambil dan masukan dengan hati-hati ke dalam kotak stup tempat ratu.
v Pilihlah
tiga atau lebih sisiran sarang yang masih baik (ada telur, larva, pupa, tepung
sari bunga, dan sedikit madu). Sisiran tersebut disayat dan lekatkan pada
bingkai sisiran dan ikat dengan tali arafia, selanjutnya masukan sisiran
tersebut ke dalam stup yang telah terisi ratu lebah.
v Masukan
semua koloni lebah ke dalam kotak lebah (stup), tutup pintunya dan taruhlah di
tempat yang sudah dipersiapkan.
v Apabila
dalam beberapa jam kemudian, koloni lebah dapat tenang, maka pintu pada kotak
ratu lebah dapat dibuka.
v Untuk
beberapa hari lamaya, kotak lebah (stup) jangan dipindah-pindahkan. Biarkanlah
sarang lebah madu melekat pada bingkai sisiran sarang dan tali arafia terlepas
sendiri digigit oleh lebah pekerja.
v Pemindahan
lebah madu ini sebaiknya dilakukan pada malam hari. Melepas Lebah Madu Apabila
koloni lebah sudah betah tinggal di dalam stup dan sudah mencintai ratunya,
maka lebah madu tersebut dapat dilepas dengan cara membuka pintu
keluar-masuknya. Pelepasan lebah madu harus dilakukan pada pagi hari dimana
saat bunga tanaman mekar.
Pemanenan
Pemanenan
dan penanganan madu hasil pemeliharaan lebah madu, merupakan tugas paling pokok
yang harus dikuasai peternak lebah madu. Pemanenan dan penanganan yang baik
dapat menghasilkan madu yang memiliki kualitas baik. Pengambilan madu sebaiknya
dilakukan setelah semua sisiran hampir terpenuhi dengan madu dan harus pada
sore hari, karena pada saat itu lebah madu sudah berkumpul semua dalam kotak
lebah. Pengambilan madu harus dilakukan secara teratur yaitu bila sisiran yang
berisi madu sudah ditutupi dengan lilin lebah, paling sedikit sepertiga dari
sel-sel sisirannya. Sisiran-sisiran madu yang sudah diambil madunya harus
dimasukan kembali ke dalam kotak lebah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar