Kamis, 09 November 2023

Pembuatan Kebun Bibit Swadaya

 

Kebun Bibit Swadaya adalah salah satu program dari Cabang Dinas Kehutanan Pacitan yaitu Seger Tanpo AC ( Semua Gerak Tanam untuk Anak Cucu). Jadi kegiatan ini di maksudkan untuk meningkatkan keinginan masyarakat untuk menanam pohon. Kebun Bibit Desa Swadaya ( KBS ) adalah tempat / area lahan bersama  perlengkapan pembibitannya. Dibangun dan dikelola atas inisiatif dan partisipasi aktif masyarakat setempat, untuk memproduksi bibit kebutuhan mereka sendiri atau wilayah di sekitarnya sehingga diperoleh kesinambungan budidaya komoditas yang diusahakan serta diperoleh keuntungan ekonomi dalam pengelolaannya.



Tujuan pembangunan Kebun Bibit Swadaya (KBS)  adalah :

1.   Memproduksi bibit tepat jenis, tepat waktu, tepat jumlah,  tepat mutu.

2.   Memperoleh keuntungan ekonomi dan berkembang menjadi usaha komersial.

3.   Untuk memenuhi kebutuhan bibit keperluan rehabilitasi hutan dan lahan, penghijauan lingkungan dan untuk mensejahterakan masyarakat.



Kebun Bibit Swadaya (KBS) Swadaya dibangun dengan prinsip, sebagai berikut :

·         Secara Sosial

Dibangun dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat dalam kawasan tertentu, sesuai dengan kesepakatan mereka sendiri. Dikelola secara terorganisir oleh masyarakat sendiri dalam semangat kekeluargaan dan mengedepankan musyawarah mufakat.

·         Secara Teknis

Menerapkan teknologi terbaru yang efektif dan efisien dengan bimbingan petugas, serta memaksimalkan pemanfaatan bahan baku lokal. Memperhatikan kelestarian lingkungan dengan semaksimal  mungkin menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan.

·         Secara Ekonomi

Pengelola (KBS)  harus berorientasi kepada keuntungan ekonomi (efisien). Hal tersebut untuk menjamin keberlanjutan dan perkembangan (KBS)  dan keuntungan ekonomi itu sendiri.

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kegiatan di bidang kehutanan, dalam kegiatan Penyuluhan Kehutanan untuk Penyusunan Materi Penyuluhan Dalam Bentuk Website, mengambil tema / judul “Kebun Bibit Swadaya (KBS) ”.

Kebun Bibit Swadaya di kembangkan di KTH Margo Mulyo Lestari Desa Ngindeng Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo dengan jenis bibit Gmelina dengan jumlah 1.000 bibit.



 

Senin, 23 Oktober 2023

ARANG DAN BRIKET ARANG SOLUSI ENERGI TERBARUKAN

 


Seiring meningkatnya jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi, kebutuhan akan energi semakin meningkat setiap harinya. Meskipun perkembangan teknologi yang mendukung penghematan pemakaiaan energi fosil terus dikembangkan, saat ini energi fosil masih menempati posisi utama dalam penyediaan kebutuhan energi di dunia. Sayangnya menipisnya cadangan energi fossil dunia menuntut perhatian dari Masyarakat untuk melakukan langkah-langkah penghematan energi dan alih sumber energi. Beberapa sumber energi alternatif yang ditawarkan meliputi energi matahari, energi panas bumi, energi air, energi angin, dan biomassa. Pemanfaatan energi alternatif ini diharapkan dapat mengatasi kebutuhan energi dunia yang semakin meningkat, lebih ramah lingkungan dan bersifat renewable (terbarukan).

Bahan bakar berdasarkan wujudnya terbagi atas bahan bakar padat (arang, batubara, biomassa), bahan bakar cair (bensin, solar, biosolar, avtur, kerosene, dan lain-lain), dan bahan bakar gas (LPG, LNG, biogas). Sebagian besar bahan bakar yang dipakai saat ini bersumber dari fossil yang persediannya semakin menipis. Briket bioarang memiliki potensi besar sebagai bahan bakar alternatif jenis bahan bakar padat .Bahan
bakunya melimpah sehingga sangat potensial untuk dikembangkan.

 


 

 Sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui di Indonesia tersedia cukup banyak diantaranya adalah yang berasal dari biomassa atau bahan-bahan limbah organik. Beberapa biomassa yang memiliki potensi yang cukup besar yang telah diteliti untuk pengembangan bio-briket antara lain berasal dari Serbuk kayu, tempurung kelapa, kotoran sapi, sampah organik, tongkol jagung dan limbah kayu.

Untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, biomassa dapat diolah menjadi briket arang. Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bio-arang adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa udara.

          Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan untuk menanggulangi limbah kayu, UD Mulya yang beralamat di Desa Ngunut Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo mengolah limbah kayu menjadi arang, briket arang dan juga asap cair yaitu cairan hasil dari proses pengarangan/ pembuatan arang,

Dalam sekali proses pembuatan arang yang dilaksanakan oleh di UD Mulya mampu mengolah bahan kayu/ limbah kayu sebanyak 2 truk. Hasil dari proses pengarangan akan di pilah-pilah menjadi beberapa : 1. Arang super, 2. Arang granul dan 3. Arang kriwlilan. Arang kriwilan akan menjadi bahan untuk pembuatan briket arang, sehingga semua hasil proses pengarangan/ pembuatan arang bisa dimanfaatkan.

          Keuntungan menggunakan arang dan briket arang :

Ø Ramah Lingkungan ,tidak menimbulkan polusi jadi aman  untuk lingkungan.

Ø Mengurangi limbah, dengan pembuatan arang dan briket arang  akan mengurangi limbah pengolahan kayu.

Ø Lebih Hemat, Industri rumah tangga dan masyarakat memilih untuk menggunakan bahan bakar dari arang serta briket arang daripada bahan bakar lain karena lebih murah han hemat.

Ø Awet walaupun disimpan lama.

Ø Aman digunakan,. Potensi bahaya yang disebabkan lebih kecil dan juga tidak menimbulkan polusi.

Ø Tidak akan habis,  Karena dibuat dari bahan- bahan alam dari kayu yang sejatinya termasuk sumber daya alam yang dapat diperbaharui,

Mari berbagi dengan alam dengan menggunakan arang atau briket arang untuk melakukan penghematan sekaligus menjaga alam tidak tercemar.

Kamis, 06 April 2023

Mengenal Minyak Kayu Putih (Eucalyptus oil)

 


Minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah salah satu jenis minyak esensial terbaik yang berasal dari pohon Eucalyptus (Eucalyptus globulus) asal Australia yang tumbuh dengan cepat dan biasa digunakan dalam pengobatan tradisional di China, India, Yunani, bahkan Eropa.

Minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil banyak digunakan untuk berbagai hal terutama dalam membantu memberikan rasa hangat di tubuh serta mengurangi gejala batuk, pilek, dan hidung tersumbat. Produk minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil juga dapat memberikan aroma menenangkan pada ruangan.

Kemasan

·                     Aromaterapi

·                     Topikal: salep, krim

·                     Minyak urut

·                     Spray disinfektan

Kandungan

·                     Eucalyptol

·                     Flavonoid 

·                     Tanin

Cara mengolah minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah dengan menyuling daun Eukaliptus dengan uap demi mendapatkan ekstrak minyaknya berupa cairan tidak berwarna tetapi memiliki ciri aroma kayu yang kuat dan manis serta mengandung senyawa eucalyptol. Daun Eukaliptus sendiri mengandung antioksidan flavonoid dan tanin yang dapat membantu mengurangi peradangan (anti inflamasi).

Minyak kayu putih umumnya tersedia dalam bentuk minyak kayu putih aromaterapi, spray, maupun bentuk topikal lain seperti krim, salep, dan minyak urut. 

Beberapa merk produk yang mengandung minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah Minyak Kayu Putih Lang, Minyak Angin Kapak, GPU Cream, Baljitot Minyak Gosok, Balsem Telon Tresnojoyo, Vicks Vaporub, dan Eagle Eucalyptus. 

Manfaat Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)

Manfaat minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) biasa digunakan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, di antaranya:

·                     Menghangatkan tubuh

·                     Mengurangi gejala batuk, pilek, hidung tersumbat

·                     Melegakan saluran pernapasan pada asma dan bronkitis

·                     Meredakan pegal linu dan nyeri sendi

·                     Mengurangi efek keseleo dan memar

·                     Memperlancar peredaran darah

·                     Mengurangi rasa gatal pada kulit

·                     Mengobati infeksi jamur dan luka

·                     Sebagai obat pereda nyeri punggung

·                     Meredakan gejala sakit perut ataupun sakit kepala

Selain itu, minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) yang memiliki sifat anti inflamasi, analgesik, dan antimikroba yang juga diperkirakan efektif dalam membunuh kuman, jamur, virus dan bakteri, mengusir nyamuk dan serangga, serta mengatasi masalah gangguan pencernaan dan pernapasan, hingga membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Tetapi hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mendukung penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dan masih dibutuhkan penelitian mendalam terkait keefektifan dan manfaat eucalyptus oil.



Dosis Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)

Aturan penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) pada masing-masing orang bisa berbeda. Hal tersebut bisa bergantung dari usia, kondisi kesehatan, dan kebutuhan tiap orang. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan komposisi produk dan mengetahui keaslian produk serta selalu mengikuti petunjuk penggunaan yang tertera pada label kemasan. 

Penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus essential oil sendiri tergolong aman digunakan pada kulit selama minyak telah diencerkan dengan minyak pembawa seperti minyak zaitun (Olive Oil). Pengenceran bisa dilakukan di antara 1-5% minyak kayu putih dengan 95-99% minyak pembawa, atau 1-5 tetes minyak kayu putih dalam 1 ons minyak pembawa. 

Perlu diketahui bahwa penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) tidak boleh digunakan oleh ibu hamil dan ibu menyusui. Anak anak pun umumnya lebih sensitif terhadap minyak esensial, termasuk minyak kayu putih sehingga penggunaannya harus hati-hati. 

Jika memiliki pertanyaan terkait penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil yang aman terutama untuk anak anak, ibu hamil, maupun ibu menyusui mungkin bisa dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau apoteker.

Efek samping Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)

Meski penggunaan Eucalyptus umumnya aman digunakan, tetapi minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil mungkin saja menimbulkan sejumlah efek samping yang perlu diperhatikan, seperti menyebabkan iritasi dan sensasi terbakar pada kulit.

Efek samping lain penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah:

·                     Diare

·                     Mual atau muntah

·                     Sakit perut

·                     Reaksi alergi, seperti ruam, gatal, sulit bernapas, batuk, sesak nafas, sulit menelan

Untuk menghindari risiko efek samping yang mungkin terjadi dari penggunaan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil, bisa dilakukan tes alergi terlebih dahulu. Jika tidak ada reaksi alergi dalam waktu 24 jam, maka produk minyak kayu putih tersebut aman digunakan. Meskipun begitu, risiko alergi mungkin saja bisa terjadi di kemudian hari. 

Minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) juga tidak aman dikonsumsi secara oral sehingga tidak disarankan karena dapat menimbulkan keracunan. Tanda tanda keracunan minyak kayu putih meliputi pusing, perasaan tercekik, dan pupil mata mengecil. Maka dari itu, silakan ikuti petunjuk pemakaian dan sesuaikan dengan indikasi penggunaan.

Interaksi Minyak Kayu Putih (Eucalyptus Oil)

Potensi interaksi obat dapat terjadi ketika minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) digunakan secara bersamaan dengan obat lain sehingga manfaat minyak kayu putih tidak dapat dimaksimalkan dengan baik atau justru menimbulkan racun yang berbahaya bagi tubuh.

Penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat memengaruhi organ hati (liver) serta kadar gula darah. Beberapa obat yang dapat menimbulkan interaksi dengan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) antara lain:

·                     Aminopyrine

·                     Amphetamine

·                     Pentobarbital

·                     Obat diabetes: Insulin, Glyburide, Glimepiride, Tolbutamide, Chlorpropamide

Selain daftar obat di atas, masih ada dimungkinankan adanya obat lain yang juga dapat berinteraksi dengan Eucalyptus, tetapi belum tercantum karena masih dalam proses penelitian. 

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui obat apa saja yang sedang dikonsumsi (terutama obat diabetes) dan beritahukan kepada dokter sehingga risiko interaksi obat selama menggunakan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat dicegah.

Perhatian

Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan minyak kayu putih atau Eucalyptus Oil adalah:

·                     Penderita gangguan fungsi hati dan ginjal harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan minyak kayu putih

·                     Minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) dapat memengaruhi kadar gula darah sehingga pemantauan cek kadar gula darah harus rutin dilakukan

·                     Hentikan penggunaan Eucalyptus setidaknya dua minggu sebelum menjalani operasi atau tindakan pembedahan

·                     Hindari penggunaan minyak kayu putih pada orang yang memiliki alergi terhadap eucalyptus, tea tree oil ataupun essential oil lainnya

·                     Penggunaan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) harus digunakan secara hati hati pada anak anak

·                     Ibu hamil dan ibu menyusui tidak boleh menggunakan minyak kayu putih (Eucalyptus Oil) karena belum terbukti keamanannya




 

Senin, 20 Maret 2023

POTENSI DAN MANFAAT TANAMAN BAMBU

        

          Tanaman Bambu yang seperti kita ketahui saat ini, selalu diidentikan dengan negara Cina atau negara Asia Timur lainnya dimana tanaman ini banyak tumbuh berkembang biak di dataran negara-negara tersebut, padahal tanaman bambu tidak hanya tumbuh pada wilayah tersebut saja melainkan hampir diseluruh belahan dunia termasuk negara Indonesia. Tanaman Bambu adalah tanaman berbunga menahun hijau abadi (Angiosperma-Perennial-Evergreen Plant) yang berasal dari Famili Poaceae. Tanaman ini diklasifikasikan ke
dalam lebih 10 dari genus dari 1450 spesies yang ada (Gratani dan Loretta, 2008). Berbagai macam spesies dari tanaman kosmopolit ini dapat ditemukan di berbagai iklim yang mencakup iklim dingin pegunungan hingga iklim tropis panas. Tanamanbambudapatditemui pada sepanjang Asia Timur dari50o Lintang Utaradi Sakhalin Rusia menuju ke selatan hingga ke Australia dan terakhi rmenuju ke Barat (India) hingga ke Himalaya (Bystriakova, 2003).
        Tanaman Bambu adalah salah satu dari tanaman yang memiliki laju pertanaman dan daur hidup tercepat di dunia. Bambu terkategorikan kedalam anggota keluarga rumput-rumputan (FamiliPoaceae) dan termasuk dalam hasil hutan bukan kayu. Sulastiningsih dkk. (2005) mengungkapkan bahwa daur hidup bambu ialah sekitar 3-4 tahun sampai ia siap dipanen. disokong oleh sistem rizhoma-dependen unik yang  memiliki kemampuan untuk tumbuh kurang lebih sekitar 60 cm perhari, juga tergantung pada kondisi tanah dan juga klimatologi dimana ia tumbuh (David, 1984). Indonesia saat ini menempati urutan ketiga negara penghasil bambu terbesar di dunia setelah negara Cina dan Thailand (Hidayat, 2012). Data padatahun 2000,luas total lahan bambu di Indonesia adalah sekitar 2.104.000 ha yang terdiri dari 690.000 ha luas tanaman bambu di dalam kawasan hutan dan 1.414.000 ha luas tanaman bambu di luar kawasan hutan (Inbar, 2005 dalam Arsad E, 2014). Dengan segala potensi yang dimiliki oleh bambu, hal tersebut meniscayakan maksimalisasi pendayagunaan potensi tanaman ini sebagai material yang dapat memberikan solusi terhadap inadekuasi hasil produksi kayu.
        Berikut ialah potensi pemanfaatan tanaman bambu baik dalam material bangunan maupun pemanfaatan dalam bentuk yang lain :

1.        Pemanfaatan Bambu sebagai Bahan Material Bangunan Ramah Lingkungan

Pemanfaatan bahan material bangunan yang tidak terbarukan yang pada umumnya terbuat dari besi, beton, dan logam ternyata menjadi kontributor terbesar kedua pada isu pemanasan global. Hal ini dikarenakan material-material tersebut membutuhkan tenaga besar dan juga upaya penambangan yang jika tidak dilakukan sesuai dengan prosedur yang baik maka dapat memperparah kondisi lingkungan yang sudah rusak. Diperlukan bahan subtitusi yang dapat menjawab problema demand dan supply material bangunan yang kualitasnya sama dan ramah lingkungan.

Efa Suriani (2017) dalam jurnalnya yang berjudul “Bambu Sebagai Alternatif Penerapan Material Ekologis: Potensi dan Tantangannya” mengungkapkan bahwasannya bambu dengan struktur batangnya yang kuat, kondisi entropi yang rendah, dan potensi daur ulang yang tinggi dapat menjadi alternatif kayu pada material bangunan. Bambu juga membutuhkan energi yang lebih sedikit dalam proses produksinya, bambu mennghasilkan kadar karbondioksida lebih sedikit daripada beton dan besi pada satu siklus hidup bangunan.

2.        Alternatif Bahan Bakar Fossil : Biomassa Bambu

Pembuatan bahan bakar alternatif yang berupa wood pellet hasil dari limbah pengolahan bambu telah dibahas oleh Effendi Arsad (2015) dalam artikel ilmiahnya yang berjudul “Teknologi Pengolahan dan Pemanfaatan Bambu”. Kandungan lignoselulosa dalam bambu memungkinkan ia untuk menjadi bio-fuel terbarukan untuk mengganti bahan bakar fosil yang saat ini harganya tidak cukup terjangkau dan ketersediaannya yang makin hari kian terbatas. Beberapapenelitiantentangwood pellet telahdilakukan, menurut Wang dan Yan, (2005), pemanfaatanwood pellet mampumengurangiemisi CO2 dan menghasilkanefisiensipanassebesar 80%.

3.        Material Dasar Pulp Kertas

             Bambu yang berlimpah di Indonesia dapat digunakan sebagai bahan baku multi guna dan memiliki keunggulan tertentu. Diharapkan bamboo dapat menggantikan bahan baku konvensional, dalam hal ini kayu. Pada saat ini kayu mulai terbatas dan harganya relatif mahal, sedangkan bamboo merupakan salah satu keperluan serat pulp untuk kertas terus meningkat, hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Khusus di Indonesia yang berada di daerah tropis, tanaman bamboo merupakan salah satu pilihan bahan baku pulp dan kertas paling penting (Lybeenet al. 2006). Bambu mempunyai keunggulan jika digunakan sebagai bahan baku kertas, karena cepat pertumbuhan dan mudah diputihkan setelah diolah menjadi pulp menggunakan proses kraft karena tekstur bamboo sebagai tanaman monokoti llebih banyak jaringan parenkim, sehingga tidak sepadat kayu. Pattet al (2005), mengemukakan bahwa selain komponen kimia dan kondisi pengolahan, morfologi serat bahan berlignoselulosa juga merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan pulp dan kertas, karena komposisi jaringan tanaman dalam sel yang beragam.

 
POTENSI TANAMAN BAMBU DI KABUPATEN PONOROGO

            Potensi tanaman bambu di Kabupaten Ponorogo sangatlah besar, hal ini bisa kita lihat dengan banyaknya hutan bambu dan tanaman bambu yang tumbuh disekitar sungai. Hampir di setiap kecamatan Kabupaten Ponorogo mempunyai potensi tanaman bamboo yang bisa dikembangkan menjadi salah satu unggulan produk HHBK (Hasil Hutan Bukan Kayu) berupa kerajinan bamboo dan gazebo bamboo yang mulai marak peminatnya, serta hutan bambu bisa dijadikan sebagai tempat wisata alam yang indah dan akan banyak mendatangkan keuntungan bagi masyarakat sekitar hutan bambu.
          Melihat besarnya potensi tanaman bambu di Kabupaten Ponorogo penyuluh kehutanan Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan akan melakukan penyuluhan kepada masyarakat terutama kepada anggota Kelompok Tani Hutan untuk terus melestarikan dan membudidayakan tanaman bambu untuk Kelestarian alam serta meningkatkan pendapatan anggota KTH.